Kamis, 26 Maret 2015

dialo Kyai Nur dengan malaikat dan Wali

facebook

beberapa hari yang lalu, khodam malaikatnya Mbah mutamaqin datang,
"Assalamulaikum wr wb kyai."
" waalaikum salam wr wb, siapa ini kalau boleh saya tau?"
" saya khodam malaikatnya mbah mutamaqin,"
" maaf ada perlu apa?"
"saya di perintah mbah mutamaqin untuk menemui kyai, beliau minta maaf karena sibuk tidak bisa menyambut kyai, beliau mengucapkan selamat datang di pati, "
" ya tdk papa, terimakasih atas sambutannya."
" beliau mengucapkan terimakasih karena kedatangan kyai ini, para dukun ilmu hitam, pati, kudus, purwodadi, juana, semua bersih...."
"itu kehendak Allah.."
" sudah itu saja yg bisa saya sampaikan kyai, karena banyak yang ingin bicara dengan kyai, saya mohon diri, "
" silahkan"
" wassalamualaikum wr wb,"
" waalaikum salam wr wb.

lalu datang lagi yang lain.
" Assalamu alaikum wr wb."
" waalaikum salam wr wb maaf siapa ini, ?
" saya kyai, masak lupa, saya saridin."
"oo saridin, ya ndak lupa lah, bagaimana kabarnya?"
" alhamdulillah sehat, saya mau minta doa ke kyai, agar tugas saya lancar."
" memangnya di tugaskan di mana ?"
" saya di tugaskan di bumi ke tuju kyai."
" wah jauh juga, di sana itu bagaimana kehidupannya?"
" di sana kehidupannya seperti di bumi ini pada jaman kekaisaran kyai, apa apa masih kekuatan yang di unggulkan, yg kuat yang menang, dsn orang orang masih berpakaian pakaian jubah."
" ooo begitu rupanya, lalu di tugaskan di sana itu bagainana?, kenapaa kesini ini bisa?"
" kyai juga punya ilmunya tapi belum boleh di pakai."
NGANTUK...........

Label: ,

Selasa, 24 Maret 2015

1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.

Label:

Minggu, 22 Maret 2015

lila liku kehidupan

apakah akan seperti ini terus?
berawal di lahirkan dari titik yang sunyi,
dan sampai sekarang juga masih sunyi.
tak pernah mengambil keputusan,
takut dengan bayangan harapan yang tak sesuai kenyataan.
seindah apapun hidup di dunia mimpi
tetap saja akhirnya bangun juga
dan sepahit hidup di dunia nyata.
setidaknya bisa di perbaiki
sebab hidup seindah apapun mulanya juga tak ada
dan tak ada bayi lelaki lahir langsung dewasa
jenggotnya menjuntai
dan inginnya segera mendapat pasangan istri.

Label:

membakar hati membakar hidup

membakar hati membakar hidup, sesungguhnya tak ada yang terbakar kecuali diri sendiri, dan tak ada yang menjadi debu kecuali diri kita sendiri,

kadang untuk berubah atau merubah diri menjadi yang lebih baik sangat sulit tarikan dosa dan kesalahan lebih dominan di dunia ini, bahakan kadang kita akan menjadi baik, dinding dan tembok penghalang silih berganti datang, giliran akan berbuat dosa dan kesalahan seakan pintu pintu kesempatan terbuka.

teman, saudara, lingkungan mendukung kalau kita berbuat dosa, tapi kadang mau berbuat baik dan benar, teman mencemooh, lingkungan mengucilkan, dan waktu dan kesempatan seperti tak ada. juga banyak orang yang zaman sekarang kadang lahiriahnya mengajak baik tapi dalamannya menipu dan menyesatkan.

sudah jatuh, luka luka, tersayat, terpukul, terinjak, ketendang, kebanting, seakan segalanya tak berpihak, diripun jadi prustasi, ah mending mati, di kirw mati masalh selesai sudah, padahal di sana di siksa sampai hari kiamat.

misalkan ROSULULLLOH SAW sendiri mendatangimu, jika hatimu tertutup, kamu hanya jadi barisannya abu jahal, di giring giring bersama ke neraka, jadi barisannya namrud, fir'aun, iblis, jika kamu tak segera menyadari, makin banyaj dosa yang di perbuat sebenarnya itu makin banyak dinding menggencetmu ke dalam kesulitan, dan nanti akan menjadikan orang yang akan menolongmu makin susah karena harus membongkar dinding demi dinding, baru mengelurkanmu dari kuburan dosa dan kesalahan. jangan tambahi dinding lagi, seharusnya terpikir, saya harus jadi benar, harus, yang salah harus di tinggalkan, harus..

Label:

Rabu, 04 Maret 2015

Santet yang bertubi-tubi dalam safari dzikir

Mahkota Ruhani

BAGIAN 1
untuk mencatat cerita panjang ini, ku siapkan kopi dan rokok, agar aku mencatatnya dengan pelan, jariku yang lama tak ku pakai menulis serasa harus di lemaskan, agar tulisan ini mengalir dengan wajar, sekali waktu rokok mati apinya karena lupa menghisapnya, lama tak menulis cerita yang panjang, padahal sebenarnya jiwa seni yang ada pada diriku kadang bangkit lagi, dan rasa gatal jari ingin menuangkan dalam cerita yang enak di baca sering kali membuatku kadang lama tak bisa tidur, karena berbagai bayangan terlintas seperti barisan pawai drum band, dengan nada berganti-ganti dan satu barisan menunjukkan atraksi, cerita ini berdasar kisah nyata, bekalku, aku lebih baik menulis yang ku tau, daripada aku menulis hal yang tak ku mengerti, dan membuatku terpojok ketika orang mempertanyakan yang aku tak tau di dalam apa maksudnya.

kisah ini terjadi di balik layar, apa yang ku tulis berdasar kisah apa adanya, tidak percaya ya silahkan, percaya juga tak papa, karena dalam cerita ini siapa saja tak di tuntut untuk percaya, jika aku bukan menjadi diriku, menjadi orang luar dari diriku, mungkin aku juga akan memilih tak percaya, sebab cerita di dalamnya tidak umum, kalau di bahas juga aneh orang kok bercerita soal dirinya sendiri, ya mau bagaimana lagi, tak ada yang mau menulis kisahku selain diriku sendiri, sebenarnya aku juga ingin orang lain menulis kisahku, sehingga orang yang membaca tak cenderung menilaiku membangga-banggakan diri, seringnya orang menilai aku UJUB, bangga diri, padahal maksud hati ingin berbagi cerita, ya itu karena bukan orang lain yang menulis ceritaku, tapi aku sendiri yang menulis ceritaku.

wah kalau bahas ini itu, lama-lama tak jadi menulis, ku mulai saja. sebentar ku matikan rokok dulu, karena asapnya mengganggu pandanganku.

sebenarnya dari awal perjalanan safari, mungkin yang baca cerita ku soal serangan dukun santet sudah membaca dari waktu aku di daerah Bojonegoro sampai surabaya, dukun santet setiap daerah serangannya bertubi-tubi, sampai juga di daerah pati, di rumahnya mas Nurwito pati itu daerah terkenal banyak dukun dan paranormal, benar saja baru juga sampai sudah serangan santet berdatangan, seperti sambutan saja, terus terang sebenarnya aku di santet itu hal yang biasa ( ingat aku bukan mau menyombongkan diri ) logikanya karena sering kena santet jadi santet seperti sudah tak terasa. atau lebih tepatnya sudah tak ku rasakan, aku ndak mau perduli, kadang di tusuk keris rasanya ngilu saja, ada terasa barang yang menusuk di badan, rasanya ya ada barang yang masuk menusuk, cuma rasanya ya bagaimana ya kalau di gambarkan, ya rasanya terasa ada barang menusuk, dan bisa di rasakan itu apa, kalau keris berkelok-kelok ya rasanya masuk menusuk badan kayak di tusuk keris itu, ku rasakan rasanya keris masuk ke badan, cuma rasa sakitnya gak ada, ajaib memang, itu ku rasa juga kehendak Allah, Allah mengambil rasa sakit dari ketusuk secara gaib, jadi yang ku rasakan ketika di tusuk keris , tombak, pedang, kurasakan barangnya masuk ke badan, tapi rasa sakitnya ndak ada.

sebelum di pati, di daerah sidoharjo juga begitu, banyak serangan yang terjadi, kdang aku juga tak perdulikan kadang juga aku perdulikan dan kadang aku terpancing untuk melayani. kayak di sidoarjo, habis makan sudah di rumahnya mas Christ Bla sudah banyak serangan, akhirnya dukunnya ku tarik semua yang menyerang, ada 600an dukun kurang lebihnya, dan semua ku lucuti semua, ku ambil ilmunya semua, dan semua tak berdaya lalu dukunnya sukma dan ruhnya ku kembalikan pada tubuhnya, kalau di bicarakan kok aku bisa melucuti ilmunya dukun? bagaimana caranya? kalau di tanya seperti itu ya aku sendiri tak tau , karena semua ilmu yang ku miliki adalah anugerah Allah, tak satupun ilmu ku pelajari.

setelah ilmu dukun semua ku lucuti rupanya guru mereka datang tak terima, saat itu dengan raga sukma guru dari para dukun itu datang dan langsung masuk ke tubuh mas andre,dan tubuh mas andre di kuasai.

" siapa kamu sebenarnya ?" tanyanya padaku.
" la kamu sendiri siapa kok masuk ke orang ini ? aku balik bertanya.
" aku guru dari para dukun, sebenarnya aku masih bertapa di gunung lawu, tapi aku melihat para muridku di hajar dan semua di bikin tak berdaya, maka aku tak terima."
" tak terima lalu mau apa?"
" siapa yang membuat muridku pada tak berdaya.?"
" la kenapa sampean kesini ?"
" karena aku merasakan yang melucuti muridku asalnya kekauatan dari sini, jadi aku kesini."
" aku yang melucuti semua muridmu."
" memang salah apa muridku semua di lucuti ilmunya, mereka kan juga punya keluarga untuk di hidupi."
" mereka menyerangku, jadi kulucuti, jika mereka ku lucuti jika mereka punya keluarga kan sebaiknya di hidupi dari hal yang halal bukan di hidupi dari mencelakakan orang lain."
" pokoknya aku tak terima."
" ya kalau tak terima boleh adu ilmu denganku."
" sombong."
" sombong bagaimana, saya kan mengajak adu ilmu, sombongnya di mana ?"
" merasa punya kelebihan."
" aku tak punya kelebihan apa-apa, apa yang ku miliki adalah pemberian Allah."
" ah siapa Allah aku tak kenal."
" bagaimana ini mau ngobrol apa mau adu ilmu?"
" nanti dulu, aku mau tau alasanmu menyerang muridku"
" kan muridmu yang menyerangku."
" ini mau adu ilmu atau bagaimana, apa mau ngobrol, apa aku yang menyerang dulu."
" ya boleh silahkan."
" nah ini tahan seranganku."
" punya simpanan juga rupanya kamu."
ku serang mungkin dia tak kuat mas andre sadar dan si dukun keluar dengan sendirinya, walau sempat menahan seranganku.

akhirnya pulang dari mas chris, dan selama perjalanan kami lancar saja, walau banyak serangan di jalan, kalau serangan di jalan itu paling bahaya serangan sirep, jadi sopirngantuk sekali, sampai tak sadar kadang tertidur saat menyetir karena derasnya sirep yang datang, bahayanya kan mobil bisa keluar jalan dan terjadi kecelakaan.

sampai di pati juga serangan gencar sampai di rumah mas Nurwito pati, biasanya sedikit ada serangan jika tempatnya mau ku pakai dzikir jamaah, sedikit ada serangan saja, semua dukun daerah itu akan ku tarik semua dan ku bereskan semua ( ilmunya ku tarik habis, sehingga tak punya ilmu sama sekali.) tapi karena di daerah mas nurwito hanya sekedar mampir, maka ketika ada serangan malah ku suruh murid daerah itu memakai latihan karena memang tak ada rencana dzikir berjamaah di daerah itu. sebab malamnya harus sudah dzikir di daerah semarang di rumahnya mas agus.

satu dukun di yang menyerang di tarik masuk mediator, ternyata hanya dukun yang masih tetangga desanya mas nurwito dan ketika dia menyebutkan namanya mas nurwito juga tau namanya. ku tanya.
" apa maunya menyerang saya ?"
" ya mau menyerang saja." jawabnya.
" jawab yang bener, kalau gak jawab benar kamu mau ku potong habis kemaluanmu ?"
" ya ya... aku jawab benar jangan di potong habis kemaluanku, nanti bagaimana dengan istriku."
" makanya jawabnya yang benar, kamu apa tujuanmu menyerangku ?"
" karena ilmu kami kyai ambil "
" mana aku tak mengambil ilmumu."
" benar saya siap di potong habis burungku kalau saya bohong."
" bagaimana aku mengambil ilmu kalian la kenal kalian saja tidak."
" tadi kyai datang kesini ada cahaya-cahaya yang mengambil ilmu kami."
mungkin maksudnya malaikat, dan mungkin malaikat itu semua menetralisir daerah yang akan ku datangi dari segala ilmu jahat.
" begitu rupanya., kamu tau siapa aku ?"
" tau, kyai nur penguasa alam gaib."
" tau dari mana ?"
" ya dari jin yang jadi anak buah kami."
" wah itu jin pada dusta kalian percaya, aku bukan penguasa alam gaib, aku orang biasa, coba kamu lihat."
" ndak mau nanti mataku terbakar."
" terbakar apa?"
" terbakar cahaya yang dari tubuh kyai."
" benar tak mau melihatku, kalau melihatku kan tau, aku ini hanya anak muda biasa malah masih remaja ( heheheh berasa baru kemaren umur 17 tahun )"
" ah tidak, saya ndak melihat saja daripada celaka."
" kamu darimana asalnya?, ingat jawab dengan jujur kalau tidak burungmu yang di tubuhmu terpapas habis."
" iya- saya jujur, saya orang tetangga desa ini."
" namamu siapa ?"
" dia menyebutkan nama dan mas nurwito tau nama itu........, sebenarnya kami sudah sering menyerang ke rumah ini, tapi kok ya berat sekali, "
" lah apa sering menyerang juga rumah ini, lalu alasannya apa ?"
" ya panas, dari rumah ini ada hawa panasnya, jin kami pada kepanasan... makanya kami menyerang ke sini, tapi herannya kok selalu di kembalikan , mengembalikannya saja GPL "
" apa GPL ?"
" gak pakai lama."
" ada - ada saja, apa thoreqoh yang lain juga kalian merasa panas ?"
" ada itu thoreqoh di kudus, dekat terminal dan jembatan itu, atau milih kyai arwani, tapi tidak sepanas ini rasanya, dan mereka kalau kami serang diam saja, sama sekali tak membalas, la ini baru di serang, serangan kami langsung membalik, dan langsung menghantam kami, la kami kirim satu kembalinya seribu, wah bikin kuwalahan, makin kami srang makin kami kuwalahen, aneh sekali."
" ada berapa dukun daerah sini "
" banyak sekali ada 700an, "
" itu semua PATI ? "
" ya kalau semua pati aku sendiri tak tau, terlalu banyak gak bisa di hitung, pati itu kan tempatnya dukun."
" yang 700 itu daerah mana ?"
" ya hanya groupku saja."
" oooo, ku cabut ilmumu ya ?"
" wah kalau di cabut ilmuku kami lalu makan apa ?"
" la makan nasi lah, apa selama ini tak makan nasi ?"
" ya makan tetap nasi, tapi kami kan jadi tak punya kerjaan."
" kan kerja yang lain bisa."
" kalau kerja yang lain kelamaan, kalau dukun kan bisa bikin tarip mahal, sekali nyelakai orang kan dapat 20 juta."
" ya jual es lilin kan bisa di jual 20 juta 1 es."
" mana ada yang mau beli, es lilin seharga 20 juta."
" ya gak ada beli jugandak papa kan kalian bisa makan sendiri, es seharga 20 juta, wah bangga itu bisa makan es seharga 20 juta."
" wah baru kali ini bicara sama kyai, ternyata bisa melucu, padahal kata teman-teman kyai itu galak, apalagi muridnya yang tua bernama pak herman itu raja tega."
" raja tega bagaimana ?"
" masak teman-temanku di bikin tua umurnya, itu kan tega sekali, mereka jadi lemes, ngumpulin istri saja burungnya jadi gak bisa bangkit kayak orang tua.., prihatin lah kalau kayak begitu."
" nah kamu apa mau di bikin tua atau di cabut ilmumu ?"
" ya di cabut ilmu saya saja, asal saya tidak di bunuh, nanti kerja di sawah saja."
" nah begitu lebih bagus, kalau ingin ilmu datang saja kesini ke rumah mas nur wito...bialng mas nurwito saya ini dukun yang di cabut ilmunya, saya minta di beri amalan."
" yah malu lah kyai, sekarang saja di kasih ilmu, jadi ndak usah kesini."
" memangnya kenapa kalau kesini ?"
" la malu lah kyai, nanti malah pada ngetawain saya."
" gak lah , ketawa kan wajar, yang penting tidak bermusuhan."
" ya juga sih...tapi malu juga.."
" ya usah terserah, sekarang ku cabut ilmumu."
ilmunya ku cabut semua....................
" lemes jadinya .." katanya.
" ya daripada ku bikin tua, lemes nanti kan bisa jamu.."
" jamu apa, kalau uang saja tak punya."
" ya kerjalah. coba kamu rasakan, bagaimana jika aku melawan semua dukun pati semua bersatu, siapa yang menang."
" kalau ku rasakan, kyai itu bukan manusia."
" bukan manusia bagaimana ?"
" ya manusia mana ada yang bercahaya seperti malaikat seperti itu."
" memangnya belum pernah melihat orang yang bercahaya.?"
" ada sih, tapi tidak seterang ini, di lihat jempol kakinya saja saya tak sanggup, bagaimana rupa wajahnya ya, wah gak bisa membayangkan saya, mata saya ku arahkan ke jempol kaki saja sudah tak sanggup, ada cahaya yang menyambar, kok ada ya manusia seperti ini ?"
" nyatanya ada,"
" sudahlah kyai saya di pulangkan saja."
" kenapa tak pulang sendiri ?"
" tadi saja masih punya ilmu saya ndak bisa keluar dari tubuh ini, apalagi sekarang ndak punya ilmu."
" ya sudah saya pulangkan."
akhirnya ku kembalikan dukun ke tubuhnya sendiri....................... bersambung ke bagian 2
 

Mahkota Ruhani

Bag 2

ingat cerita yang memakai dialog itu ku tulis bukan dari pendapatku, lawan dialogku, itu ku tulis pendapat mereka, soal benar tidaknya, ini kan cerita, jadi bukan mau di ambil kebenaran isi dialog, seperti kita bercerita tanya jalan sama orang , arah jakarta kemana ?" lalu lawan dialog jawab "arahnya ke timur"
dalam cerita si penulis harus menulis juga , jawaban isi dialog " arahnya ke timur" walau arah ke timur itu arah yang salah, yang di tunjukkan oleh jawaban orang yang di tanya.
sebenarnya hal ini juga ndak usah di jelaskan, kalau kita sering baca cerita dan ada dialog di dalamnya, bukan berarti dialog di dalamnya benar semua, misal ada perampok perampok mengatakan " keluarkan semua uangmu, kalau tidak akan ku habisi nyawamu !"
jika dialognya begitu maka harus di tulis begitu, bukannya di tulis " sholatlah yang rajin, nanti kamu akan mendapat pahala di sisi Allah" kata perampok.
kalau cerita seperti itu ya cerita tidak ada, kalau cerita dialog itu ya tetap isi dialognya di tulis apa adanya, baru cerita itu benar, soal isi doalog itu ya namanya dialog atau kata orang yang kita ajak bicara , isinya bisa apa saja, dan isi dialog itu tak semua suatu kebenaran.
( maaf ini ku jelaskan, agar yang membaca tak salah persepsi, dan salah sangka karena membaca dialog di dalam cerita, karena ada juga orang yang jarang baca novel atau cerita lepas, yang kemudian tanggapannya lain ketika membaca cerita yang ku tulis.)

setelah makan di rumah mas Nurwito kami melanjutkan ke semarang ke rumahnya mas Aguse Nafa , perjalanan sampai semarang jam 8 malam baru sampai, padahal acara di mulai jam setengah sembilan, dan terpaksa acara setelah sholat isya langsung di mulai, biasanya kalau di tempat sebelumnya, di bersihkan dulu dukun sekitar biar tak mengganggu, karena ndak ada waktu membersihkan jadinya pas dzikir serangan bertubi-tubi, sebenarnya kalau sebelumnya di bersihkan juga tdk akan ada efek berbahaya jika dzikir di manapun, kalau bagiku sih tdk begitu berbahaya, tapi bagi orang lain apalagi yang ketempatan tidak ada benteng pertahanannya bisa berbahaya karena serangan dukun santet.

selama aku memmpin dzikir, serangan bertubi-tubi, dari tusukan pedang, tombak, batu panas di bakar di masukkan tubuh, masak waktu dzikir mau nolak serangan jelas nanti gak konsen, aku tetap konsentrasi, kadang ada juga yang di serang rasanya ada yng sakit juga, biasanya misal di tancap keris, dan kerisnya ada racunnya, nah itu biasanya sampai otot ikut kejang, panas, karena racun yang menyebar ke bagian badan, ( kalau tak percaya , coba doa : ya Allah saya minta serangan yang di tujukan kepada kyai nur, arahkan ke tubuhku ) nanti akan merasakan, apa yang ku ceritakan itu bohongan apa tidak, ya sekedar ngasih tau saja, kalau tidak punya pertahanan tubuh ya sebaiknya jangan. karena bisa merenggut nyawa. tapi kalau mau mencoba benar tidak apa yang ku ceritakan silahkan saja di coba, nanti datang ke majlsku ku obati. yang penting kan akhirnya tau OH IYA TERNYATA BENAR.

serangan yang lumayan kerasa itu sirep, saya yang memimpin dzikir sampai ketiduran, perasaan sih ketidurannya cuma 1 menitan, ee ternyata sampai setengah jam lebih, heranku kok ya gak ada yang membangunkan malah di biarkan , sampai jamaah yang dari sekitar rumah mas agus mau pada pulang, waktu di rumah mas agus tak di bersihkan dukunnya jadinya ketika saya pulang, mas agus sampai muntah darah, ya jadi pengalaman saja, nantinya kalau datang di daerah tertentu memang sebaiknya antisipasi di bersihkan dulu dukun di daerah itu, sehingga tidak membahayakan. maaf untuk para dukun santet terpaksa saya lakukan ini, agar tidak membahayakan jamaah, jika mereka tidak menyerang sebenarnya saya juga tak akan mengapa-apakan mereka, tapi itulah mereka menyerang. kalau di pikir-pikir dari ulah dukun santet itu ada juga manfaatnya, jadinya orang akan mencari kesembuhan karena kena santet, dan kalau ke tempatku kan bisa di ajak masuk thoreqoh dengan sendirinya dukun itu secara tak langsung ikut menyebarkan thoreqoh.

sampai pulang, dan acara mau ke perjalanan ke arah barat, pertama yang di tuju ziarah ke cirebon, gak tau karena mau di datangi, aura saya sudah sampai cirebon atau bagaimana, di majlis dukun dari cirebon sudah menggempurku siang malam, ku biarkan kok ya yang serang daerah fital, daerah telinga, telingaku di isi batu yang membara, sehingga sampai telinga berdarah, dan sebelah kiri tak bisa mendengar apa-apa, tak cuma batu tapi juga anak panah , dan tombak, lama-lama ku biarkan sakit juga, sebenarnya aku mau bersabar, tapi kalau nanti sampai tak bisa mendengar sama sekali kan bisa berabe, itu saja bacaan al-qur'anku sendiri aku sudah tak mendengar, hanya telinga kiri sih yang berdarah, tapi pendengaran jadi mono, mulai keluar darah dan nanah, wah kalau di biarkan kayaknya berbahaya maka ku tarik dukunnya.

" dari mana kalian ?" tanyaku sudah tak sabar karena telinga panas dan seperti di tusuk. panasnya sudah menjalar ke lengan dan dada, berarti racunnya sudah kemana-mana.
" apa perlumu tau?" katanya sinis, la sudah menyerang di tanya malah jawabannya gak mengenakan.
" baik ini ku kembalikan serangan kalian."
dia langsung kesakitan guling-guling, menjerit-jerit.
" ku tanya lagi dari mana kalian? jika tidak ku tambahi kekutannya kiriman kalian."
" ya ya dari cirebon."
" lalu apa maksudnya menyerangku?"
" kami tak mau kamu datang ke daerah kami "
" lhoh dari mana kalian tau aku akan datang ke cirebon?"
" auranya sudah sampai kesana, "
" wah aneh juga, bagaimana sinyalnya,"
" ada cahaya yang mendatangi daerah kami, dan itu sumbernya darimu."
" ooo begitu, kalau begitu ya sekalian, ada berapa dukun di daerah cirebon biar ku tarik semua."
" banyak."
" banyak berapa ?"
" ada 800 ribuan."
" ya sudah ku tarik semua."
maka ku tarik semua dukun dari cirebon.
" nah sekarang semua sudah kumpul di sini, kalau mau adu ilmu sekarang saja, tak usah nanti."
" tidak."
" kan sekalian jelas, daripada nanti-nanti."
" kami akan menyerang dari belakang, jangan harap bisa datang ke daerah kami."
" ya sudah kalau begitu, di ajak baik-baik malah gak mau."
" apa yang akan kamu lakukan?"
" ku cabut semua ilmu kalian."
" heheheh apa kamu sanggup mencabut ?"
" nah itu pertahankan ilmunya masing-masing."
800 ribu orang berkutat mempertahan ilmunya masing-masing, tapi semua di cabut oleh malaikat dan di bawa ke atas. dan semua tak berdaya.
" bagaimana ?"
" ya ya... kami menyerah."
" sudah ku kembalikan ke tubuh kalian"
lalu semua ku kembalikan ke tubuhnya masing-masing.
al-hamdulillah setidaknya ketika kami ke cirebon sama sekali tak ada gangguan apa-apa.
tapi ketika kami serombongan ke cirebon, kami mampir di tegal, dan di tegal di salah satu muridku, rupanya keluarga muridku mendapat banyak serangan, sampai semua sakit dan semua di benci oleh semua tetangga sekitar.
sampai di rumah muridku aku langsung membereskan masalah dukun di tegal, cuma ku bereskan seperlunya saja, perjalanan di cirebon lancar, sampai ke kuningan, di kuningan begitu juga, banyak serangan di tujukan padaku, karena tidak mau ada masalah, maka segera ku bereskan dukun yang di kuningan, juga waktu ke majalengka serangan juga terjadi, tapi sebab pengalaman sebelumnya maka ku tarik dukun seluruh majalengka dan ku cabut semua ilmunya, dan alhamdulillah perjalanan lancar tak kurang suatu apa.

dari pengalaman itu kami akhirnya berinisiatif melakukan tindakan dahulu sebelum terjadi hal yang tak di inginkan, jika aku merasakan serangan sedikit saja serangan maka akan ku tuntaskan semua dukun daerah yang menyerang itu. berbekal pengalaman itu akhirnya perjalanan dari satu daerah ke daerah yang lain berjalan tanpa banyak masalah di belakang. cuma karena serangan di awal ke telingaku, jadi terluka, jadi telinga bagian kiriku tak bisa mendengar lagi. tapi aku yakin pertolongan Allah, insa Allah Allah akan mengembalikan pendengaranku, entah kapan. tapi aku yakin, sampai di jakarta, depok, tangerang, banten, aku hanya mendengar dengan satu telinga.

sampai di daerah bekasi, serangan dukun dari dalam tanah, ada jin yang di perintah menyerang dari dalam tanah, ku tangkap dan ku masukkan mediator, dia ampun-ampun dan hanya menjalankan perintah dari dukun, lalu dukun daerah bekasi ku tarik semua dan ku tarik ilmunya, lalu dukun dari jakarta gantian menyerang, dari jakarta ketika sampai di rumah Mas Ahmad kembali para dukun menyerangku, ku tarik semua.
" Assalamualaikum wr wb." ucap si dukun mewakili dukun yang lain.
" waalaikum salam, kamu siapa, apa kamu dukun ?"
" saya.... bukan dukun "
" kok bisa ikut ke tarik ?"
" saya pengamal ilmu hikmah."
" tapi di pakai menyerang dan menyakiti orang?"
" tidak juga, "
" yang benar, jangan bohong, kalau bohong kamu mau di potong putus kemaluanmu , kujang kembar, sana datangi tubuh orang ini, dan potong putus kemaluannya sampai ludes, kalau dia bohong."
" ya ya.... saya hanya memakai menyerang kepada orang kalau saya ada yang pesan, maklum di jakarta sulit cari makan."
" kalau saya pesan boleh."
" bayar tapi."
" ya saya bayar. berapa bayarnya ?"
" ya tergantung apa pesannya?"
" kalau membunuh orang ?"
" itu mahal"
" berapa?"
" 100an juta."
" boleh."
" benar ini ?"
" ya benarlah."
" ah tidak jadi."
" kok tak jadi ?"
" ya tak mungkin."
" gak mungkin bagaimana ?"
" tak mungkin kyai mau membunuh orang ?"
" ya yang penting kan saya pesan. mau gak?"
" boleh-boleh... siapa yang mau di bunuh ?"
" ya kamu sendiri "
" ah, ya gak mau saya di bayar 100 trilyun kalau membunuh diri saya sendiri ya gak mau lah."
" nah kok begitu, saya kan mau bayar."
" ah tidaklah, saya di pulangkan saja."
" eh di dalam itu ada berapa dukun yang tertarik masuk ke raga ini ?"
" ada 1800an lebih."
" kmu itu dukun apa apa?"
" saya kyai sebenarnya"
" kok kyai?"
" ya di kenal masyarakat saya kyai, la wong saya ini ngimami di masjid, tapi kyai kalau ndak bekerja seperti ini di jakarta, uang susah."
" tapi itu kan mencelakakan orang lain. katanya kamu kyai kok berbuat seperti itu?"
" ya kyai itu sebagai kedok saja lah kyai, masak gak ngerti. kita kan sama"
" sama bagaimana ?"
" sama kyainya."
" tapi aku kan gak mencelakakan orang lain. ya beda lah, main di samakan saja. coba kamu lihat padaku"
" ah ndak ndak berani, kami tau siapa kyai, saya sebenarnya tau kami para dukun tau kalau kyai akan ke jakarta, tapi sebenarnya saya juga tak akan menyerang kyai, karena kalau menyerang kyai itu sama saja membuat lubang kuburnya sendiri, tadi yang menyerang kyai hanya anak yang tak tau baru belajar santet, malah menyerang tak melihat siapa yang di serang, sekarang kami semua malah mendapatkan imbasnya."
" ya salahkan itu dukun yang baru belajar."
" saya jangan di apa-apakan ya kyai."
" saya tak akan mengapa-apakan."
" saya juga sering membantu orang kyai, misal memberi penglarisan dagang, membantu orang agar naik jabatan, membatu orang agar memperoleh jabatan, bukannya itu juga baik, jadi bukan cuma mencelakai, saya juga ikut andil pemilihan presiden, jadi ilmu kami jangan di ambil ya kyai."
" aku tak akan mengambil ilmu kalian."
" terimakasih kyai, kyai ternyata baik."
" he itu ilmunya di ambil" perintahku pada muridku.
dan segera di laksanakan.
" waduuuh kyai... kok sama saja di ambil."
" kan bukan saya yang mengambil."
" ya sudahlah, nasib yang penting kami tidak di bunuh."
" ingat jangan mendendam, kalau mendendam nanti kalian malah akan celaka sendiri."
" mendendam bagaimana la kami sudah tak punya ilmu sama sekali."
" ya sudah ku kembalikan kalian ke tubuh kalian masing-masing."
sewaktu di serpong tangerang, serangan lumayan dasyat, malah dukunnya berani mengadu ilmu dan memanggil semua kakek buyutnya, dan terpaksa bukan hanya ku cabut ilmunya tapi ku beri pelajaran lebih,

setelah dari serpong, tangerang, di rumah pak Herman Mbeling pasar kemis, serangan makin gencar, saya juga mengambil langkah dahulu, serasa beberapa serangan di badan, langsung ku tarik semua dukun daerah tangerang. tapi rupanya serangan sudah kedahuluan masuk lebih banyak ke tubuhku, telingaku makin parah saja, juga perutku sudah kena racun, sehingga harus setiap setengah jam buang air besar, karena kena racun, badan lemes, sementara yang menyerang ada 200an ribu dukun, ku tarik semua, dan satu mewakili bicara.

" dari mana kalian?" tanyaku
" kami dari seluruh tangerang." jawab dukun yang mewakili.
" aku heran kenapa kalian semua selalu tau aku itu di mana ?"
" itu dari pancaran cahaya kyai."
" maksudnya bagaimana ?"
" kami para dukun itu kan tau keilmuan seseorang, karena setiap orang berilmu itu akan memancarkan cahaya, kalau kami para dukun itu memancarkan cahaya ke atas berwarna merah, dan kalau kyai itu memancarkan cahaya putih, dan dari cahaya putih itu kami tau kyai, makanya kemanapun kyai pergi kami tau kalau kyai di mana "
" ooo begitu rupanya?"
" ya "
" lalu selain aku sendiri, siapa yang bercahaya putih ke atas."
" sekarang ini yang paling tinggi adalah kyai, dan saya sendiri tak bisa melihat sejauh mana tingginya, yang lain hanya biasa saja cahayanya."
" tapi aku ndak merasa punya ilmu."
" la bisa narik semua dukun begini kok ndak punya ilmu, saya saja tak berani melihat kyai."
" ya tapi aku ini ndak punya ilmu apa-apa."
" biasa orang ilmunya tinggi merendah."
" apa ndak coba melawanku sekarang."
" ndak."
" kenapa ?"
" jumlah kami dukun seluruh indonesia bersatu juga akan kalah jumlah dengan pasukan yang ada di tubuh kyai, ya sudah pasti kami kalah. kami kan mengukur juga siapa yang di lawan."
" lakok masih mengirim santet padaku, kalau tau begitu."
" ya kalau santet kan beda, kami main belakang, siapa tau kami tak ketahuan, ee kok tetap saja kami ketahuan, ada cahaya yang menyambar kami membawa kami kesini, dan kami tak berdaya sama sekali. ya sudah mau bagaimana lagi, la wong sudah ketahuan."
" sekarang ini apa tak mencoba adu ilmu ?"
" ah ndak, kami di dalam sudah rembukan, kami tak akan melawan, agar kami tak lebih celaka lagi, setidaknya kyai tak marah."
" lalu bagaimana?"
" terserah saja kami mau di apakan"
" benar?"
" ya kami tau kami kalah, melawan juga akan malah celaka, makanya kami pasrah saja."
" ku cabut ilmu kalian semua."
" silahkan saja, tapi kalau boleh di sisakan sendikit,"
" kalau mau ilmu, ini datang saja ke rumahnya pak herman, minta amalan."
" ah tidak, amalannya terlalu berat."
" la kamu mengamalkan imu yang kamu miliki itu sudah berapa tahun?"
" kami menjalankan lelaku ada 30 tahun."
" lelakunya apa ?"
" ya bertapa"
" ndak makan?"
" tidak."
" nah itu kuat, samalah mengamalkan ilmu dariku juga puasa."
" tapi berat, kami tak kuat "
" ya sudah kalau begitu, kalau mau nanti ku beri ilmu jadi bukan jadi tukang santet, tapi jadi tukang mengobati, kan sama saja, akan kedatangan pasien, di samping dapat pahala menolong orang kan juga dapat uang."
" ya... terimakasih kyai tak membunuh kami."
" memangnya saya pembunuh?"
" sudah banyak kami dengar teman kami banyak yang mati di tangan kyai."
" ya itu karena mereka di ajak baik-baik ndak mau, saya kan juga bisa keras...lembut juga bisa."
lalu ku cabut semua ilmu mereka..................dan ku kembalikan ke tubuhnya.

karena badan ngedrop, dan membiarkan serangan santet masuk sehingga dari banten langsung ku lanjutkan pulang. telinga sudah kedua-duanya tak bisa mendengar, setiap sebentar-sebentar harus berhenti di pom bensin, dan gigi juga di tancapi apa, sakit sekali. sampai di rumah, segera ku tarik dukun yang menyerang, rupanya ada 2 juta 300an dukun yang menyerang dari sumatra , banten, dan kalimantan.
semuanya ku lucuti ilmunya, dan perlahan tapi pasti akhirnya sakit di gigi menghilang setelah di obati antalgin, kencing juga sempat merah darah, tapi segera sembuh, dan alhamdulillah setelah telinga keluar nanahnya banyak akhirnya sembuh, dan perjuangan masih berlanjut.

Label:

Senin, 02 Maret 2015

16 tahun kena santet

seandainya semua orang di tanya , memilih gagal atau memilih sukses? jawabnya pasti memilih sukses, kalau di tanya , memilih hidup susah atau memilih hidup bahagia? pasti menjawab memilih hidup bahagia. tapi kadang yang kita kira menuju kebahagiaan itu seringnya adalah menuju kesengsaraan, yang kita kira apa yang kita lakukan itu akan menuju kebahagiaan ternyata setelah di lakukan bukan menuju kebahagiaan malah kesengsaraan, sementara jalan itu makin jauh, arah kembali sudah terlalu jauh dan sudah hilang jejak terlihat, mau kembali ruhani sudah terlalu lelah menempuh perjalanan jauh yang ternyata salah. tapi kalau tak kembali jelas akan makin parah duka yang harus di rasa akan makin sakit yang harus di tanggung, dan akan makin parah luka menyayat nyayat hati. seringnya saat seperti itu , di mana semua serba gelap di mana semua serba tak jelas, maka siapa saja akan di jadikan rujukan jalan untuk kembali, kadangkala bukan mendapat jalan terang malah jalan kembali makin hilang tak ada bekasnya lagi, dan keluar dari jalan sesat menuju tak ada jalan sama sekali.

saya akan sedikit bercerita, ini kisah nyata pula, bukan kisah rekaan saya, maaf jika cerita ini tdk sesuai persis sebagaimana orang yang bercerita padaku menceritakan, sebab aku sendiri merekamnya dengan telingaku saat itu juga lagi budeg karena serangan santet, jadi aku mendengarnya serba setengah setengah, aku hanya mengambil kesimpulan dari cerita itu.

kisahnya, ada seorang perempuan sebut saja namanya ibu AMINAH ( nama samaran ) beliau sudah tua, awalnya dulu beliau seorang wanita karir yang sukses, pejabat pemerintahan, juga banyak mengajar pengajian, dan banyak mengawal pemberangkatan haji dan umroh, satu ketika tanpa di sadari ibu aminah ini mendapatkan serangan dari para dukun yang di mintai oleh lawan bisnisnya sehingga bisnis ibu aminah hancur total, di keluarkan dari pekerjaan, dan akhirnya semua bisnisnya semua hancur, ibu aminah perlahan tapi pasti hidupnya mulai terpuruk, bahkan kalau di katakan untuk makan sehari-hari kesusahan, dia juga di landa berbagai macam penyakit ulah si dukun dan di obatkan kemana saja tak juga mendapatkan hasil, tapi ibu aminah tak atah arang, dia selalu berusaha mencari jalan keluar, secara usaha lahiriahnya ya sudah benar, karena ibu aminah mendatangi para KYAI, untuk minta solusi, tapi apesnya sama kyai kyai yang di datangi ibu aminah di beri keris, akik, rajahan asma' dan bahkan tengkorak dan macam-macam benda mistik dan kufarat, jadi keadaan ibu aminah bukan makin sembuh dan bukan makin keluar dari keterpurukan tapi makin jauh terpuruk, akalnya sudah tak sampai lagi menghadapi keadaan yang di alaminya, tapi tetap saja bu aminah berpindah-pindah ke satu kyai ke kyai yang lain, dan apa yang di berikan oleh kyai-kyai itu di kumpulkan sampai berkerdus-kerdus berlemari-lemari sangking banyaknya, keris sudah tak terhitung, la kyai kok memberi itu, ya itulah kenyataan yang di hadapi bu aminah, bu aminah yang tak tau ya he-eh saja di beri apapun, di kiranya itu akan mengeluarkan dari permasalahan yang di hadapi.

bertahun sudah, entah sudah berapa tahun mungkin 16 tahun atau berapa saya kurang denger waktu beliau cerita, akhirnya dia sampai numpang di sebuah pondok dan tidur di masjid, keadaanya sudah lelah dan putus asa, sampai ada temannya yang menyarankan bertemu denganku, awalnya dia sudah enggan karena trauma dengan yang namanya KYAI, pasti di beri keris lagi di minta menebus sekian juta, tapi oleh yang menyarankan di tekankan kalau saya tak pernah meminta apa-apa dalam menolong. akhirnya beliau mau,

ketika bertemu denganku, sebenarnya permasalahannya sepele, hanya di santet untuk sakitnya, dan hanya dia tak bertawakal pada Allah saja, jadi saya cuma mengambil jin yang di dalam tubuhnya dan mengambil kiriman santetnya, dan seketika beliau sembuh, dan saya minta bertaubat, lalu membuang semua barang yang di berikan kyai sebelumnya, dan bertawakal pada Allah, dan dia menyetujui semua, alhamdulillah besoknya rekan bisnisnya langsung menghubungi, padahal itu 16 tahun rekannya tak pernah menghubungi sama sekali.

jadi sebenarnya permasalahan itu kadang sepele, tapi karena kita tak tepat mengambil jalan keluarnya, permasalahan yang sepele jadi rumit, pelik, seperti orang melepas baut seharusnya di puntir kok di gigit di tarik pakai gigi, bisa -bisa bukan bautnya yang lepas tapi gigi sama tengkoraknya yang lepas.

Label:

kisah rahasia

kadang tulisan sudah panjang ku tulis, lalu terdengar bisikan, KYAI JANGAN DI TULIS, NANTI MENIMBULKAN FITNAH, lalu ku hapus tulisan itu, memang tak semua yang kita tau harus orang lain juga tau....hanya orang tak berakal yang membicarakan semua yang di ketahui, padahal ada batasan-batasan
yang tak boleh di lewati.....mengendapkan gejolak dalam batin, mengendap sampai pada titik tak ada riak dalam telaga hati....air bening seperti lembaran kaca, bahkan air mata tak boleh menetes di atasnya, bagaimanapun harus di tahan, sekalipun perih itu sulit di ungkapkan, sekalipun belati menoreh noreh luka dari ketika aku teringat aku kau campakkan tanpa alasan sama sekali.

tetap saja waktu harus berlalu, sekalipun teman baik tak memihakku dan musuh musuh mengintipku dari celah bulu mata mereka yang di buat lentik agar tak mencurigakan dan menyembunyikan cahaya amarah dari kedipan mata.
benar sabda syaikh abdul qodir, kita ini di bumi sendirian, dan hanya kepada Allah tali tawakal kita ikatkan, hanya Allah yang tak membiarkan sendiri, kita yang harus memilih sendiri bersamaNya.
sebab jika kita melihat kepada orang-orang yang memusuhi, berjuta tombak dan pedang mereka akan dengan semangat melukai, tapi jika kita tak perduli, sebenarnya luka atau tak terluka tiada beda, karena semua orang juga pasti mat

Label:

tipuan kejadian mati suri

ini cerita dari kisah nyata pak lukman ( maaf nama samaran ) cerita ini ku tulis semoga bisa menjadi pelajaran kita, semoga saja juga bisa kita ambil hikmahnya, maaf kalau saya menulis cerita ini saya menulisnya tidak sama persis seperti yang di ceritakan padaku, mungkin kurang di sana sini, semoga yang punya cerita bisa maklum.

ceritanya pak Lukman waktu muda dia suka mabuk-mabukan, suatu hari dia mabuk berat dan di bonceng sepeda motor sama teman-temannya, ketika di bonceng itu tiba-tiba dia terjatuh dari motor tanpa temannya tau kalau dia terjatuh tergeletak di tepi jalan, dan temannya terus berlalu bersama rombongan motor yang lain, saat jatuh itu tiba-tiba pak Lukman itumerasa meninggal dan ruhnya keluar dari tubuhnya, lalu di bawa oleh seseorang yang dia tak tau ke alam lain, menurut pak lukman sih itu malaikat yang membawanya, karena bercahaya, dan dia di bawa ke akherat di mana banyak orang yang di siksa, di tunjukkan keadaan di sana, ya macam-macam yang di lihat ( ini juga untuk pelajaran bagi orang yang merasa pernah mengalami mati suri ) pak lukman di bawa melihat siksaan orang di sana, dan akhirnya di sana ada penjaga yang memerintahkannya supaya kembali kedunia, karena di bilangnya dia belum waktunya mati.

akhirnya pak lukman kembali ke dunia sementara di dunia itu pak lukman yang di tinggal temannya, temannya yang memboncengkannya akhirnya sadar kalau pak lukman itu terjatuh dan berusaha mencari setelah di cari di temukan dalam keadaan sudah tak bernyawa akhirnya pak lukman di bawa pulang, dan orang juga sudah berdatangan menjenguknya dan menganggapnya sudah meninggal, tapi sebentar kemudian pak lukman sadar lagi, padahal sebelumnya nafasnya sudah tak ada.

setelah kejadian itu, ada yang selalu mengajak keluar pak lukman keluar dari tubuhnya seperti raga sukma begitu, dia keluar dari tubuhnya, pernah di ajak pergi ke tengah laut dan di tunjukkan kerajaan di laut yang sangat besar dan luas, pernah juga di ajak ke masjidil haram dan masjidil aqso, dan sholat di sana, bahkan menurut pak lukman dia pernah sholat bersama rosululloh saw, dan para sahabat. dan ketika itu pak lukman juga bisa melihat hal hal ghaib, bisa memprediksi misalkan siapa yang akan menjadi presiden, waktu itu presiden soeharto mau lengser dia juga tau karena ada yang memberi tahu, siapa penggantinya dan misal gur dur itu jadi presiden berapa lama dia tau semua. karena di beri tahu oleh ghaib yang menurut pak lukman itu malaikat.

sampai dia di kenal oleh pra paranormal yang bermaksud menjadikan salah satu presiden misalkan, pak lukman menjadi komunitas mereka, ya melakukan sesaji, ritual di laut selatan dll, sampai masa joko wi, pak lukman masih aktif bersama komunitas paranormal itu yang selalu melakukan ritual, mereka adalah kelompok yang masing-masing memiliki kelebihan dan juga menurut pak lukman mereka-mereka adalah masih keturunan raja-raja di nusantara ini.

satu kali pak lukman sakit, dan sakitnya itu kena santet, sampai-sampai dari kepalanya keluar banyak paku, dan juga lutuutnya keluar banyak paku, sudah kemana saja pak luman mengobati penyakitnya itu tapi tak kunjung sembuh, para paranormal kenalannya itu di ajak membantu mengobati juga tak ada kesembuhan, sampai tiap hari istrinya pak lukman mencabuti paku dari kepalanya pak lukman, dengan membacakan surat yasin agar paku bisa di cabut, sampai satu ketika pak lukman kenal denganku lewat internet dan berusaha mencari keberadaanku di mana, dan sampai akhirnya bisa ketemu denganku, ketika sudah bertemu denganku maka para paranormal yang di kenal dan biasanya selalu berhubungan dan main ke rumah pak lukman anehnya mereka langsung menghilang semua, semua HP mereka kalau di hubungi semua tak ada yang mau menjawab, juga mereka menghindar semua dengan pak lumkan.

akhirnya aku panggil siapa yang menuntun pak lukman yang di kira malaikat yang mengajak sholat berjamaah dengan rosululloh saw.
" kamu siapa?" tanyaku pada mahluk yang masuk ke mediator, dia mahluk yang selama ini mengajak pak lukman.
dia mundur-mundur ketakutan.
" ndak usah takut, aku tak akan mengapa-apakanmu, aku hanya ingin tau kamu itu siapa?"
" ampuun-ampuun kyai... saya jangan di bunuh, saya hanya iseng."
" iseng bagaimana , kamu itu malaikat apa jin ?"
" saya jin... maaf kyai saya iseng saja menggoda dia." katanya menunjuk pada pak lukman.
" iseng bagaimana? dia kan menganggapnya serius,"
" ya itu bodohnya dia saja kenapa mau saya tipu"
" hmm begitu.."
" ampun kyai saya jangan di bunuh."
" saya tdk akan membunuh, saya hanya mau tau, itu bagaimana kok bisa membuat bentuk-bentuk rosululloh saw dan para sahabantnya , juga bisa ke masjidil haram ?'
" itu pakai sihir saja kyai, hanya tipuan saja... maaf kyai.."
" kamu sudah islam ?"
" sudah>"
" lakok nipu?"
" ya iseng saja kyai, kalau saya menipunya kan saya bisa mengambil ruh dan sukmanya untuk menambah kekuatan."
" la kamu sudah islam kok berbuat seperti itu?"
" maaf kyai."
" berapa kali kamu sholat?"
" satu kali."
" islam lagi ya ?"
" ya.."
maka ku silamkan jin itu, nah bagi para pembaca yang mempunyai pengalaman agak mirip, sebaiknya berhati-hati, itu saja maksud tulisan ini saya tulis adalah untuk kita saling mengingatkan dalam kebaikan, semoga kita tidak terperdaya oleh tipuan setan. dan mati dalam iman dan islam, selamat dunia dan akherat.

Label: ,

Minggu, 01 Maret 2015

Bahaya belajar ilmu supranatural/Ghoib tanpa Guru

banyak kejadian yang terjadi di perjalanan safari dzikir, menurut saya mungkin sudah hal biasa terjadi sehari-hari, tapi mungkin menurut orang awam itu suatu yang bisa di ambil pelajaran, kejadian pertama terjadi di daerah kuningan, saat itu ada salah seorang yang ikut di bersihkan dari pengaruh jin, yang kata yang di singgahi itu adalah orang yang sudah setiap harinya menolong memberikan pengobatan pada orang yang minta tolong atau ( orang yang di bilang mempunyai daya linuwih, bisa mengobati penyakit ) tapi ketika di bersihkan ternyata jin dalam tubuhnya sangat banyak sekali, sampai orangnya tak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri karena di kendalikan oleh jin, jadi kesimpulannya jangan lantas heran jika ada orang yang mempunyai kelebihan tertentu, misalkan bisa mengobati-bisa trawang, bisa melihat gaib, karena itu bisa saja hanya tipu daya jin yang berusaha menipu dengan memberikan kelebihan yang aneh2, dan tingkat ringannya bahaya, kita akan di kendalikan, tingkat beratnya, mereka para jin fasik itu sebenarnya menginginkan kekuatan dan tambahan energi kekuatan dengan cara mengambil ruh dan sukma kita di makan oleh mereka energinya untuk menambah kekuatan bagi mereka. dan efek yang sangat fatal, kalau kita sudah di kuasai jin, maka kita akan di bawa ke alam mereka, menjadi penghuni alam gaib hidup sebagai siluman, dan lebih berbahaya lagi kita akan di siksa sampai hari kiamat, dan di neraka selama-lamanya.

kejadian lain lagi yang perlu di ambil hikmahnya, wkt itu saya lagi di minta mengimami masjid kalau tak salah di daerah bekasi, dan imam masjid lalu ngobrol dan bertanya sana-sini, kenalan, sampai akhirnya saya tau mereka juga pengamal TQN dari suralaya dari abah anom, mereka tentu sudah mengamalkan sudah lama, karena sudah mengamalkan sudah demikian lama, dan mereka sama sekali tak pernah di bersihkan dari unsur jinnya, karena memang di TQN itu tidak ada pembersihan dari unsur jin, maka mereka mencoba ikut, dan ternyata jin di dalam tubuh mereka itu sampai milyaran, sehingga ketika di bersihkan lama sekali dan mereka sampai setengah di kuasai, nah kalau di kuasai entah bagaimana, yang saya heran kenapa mereka sampai kuat ada sekian milyar jin dalam tubuh, yang jelas jin itu akan mempengaruhi sifat buruk kita, kita karena bisikan jin itu akan mudah menjadi pemarah, setiap ketemu orang bawaannya akan curiga, su'udzon dulu, dan akan mudah iri dengki, khasad, smbong, dll, jadi sebaiknya memang jin itu di bersihkan dari tubuh kita agar rizqi kita juga tak terhalang.

yang juga terjadi di 2 murid saya, ketika mengamalkan ilmu dari saya, kok tiba-tiba bisa melihat gaib, tiba-tiba mengalami pengalaman rogo sukmo dll, itu harus curiga, ada dua murid saya yang tiba-tiba bisa melihat gaib, bisa melihat ini itu, secara pendapat orang kebanyakan tentu baik, dan menguntungkan, tapi itu jika jin fasik, ingat mereka itu ada maunya memberikan hal itu, mau mereka agar sukma dan ruh kita dapat di ambil oleh mereka karena kita telah berhutang budi pada mereka, jadi ingat jika bukan dari guru, ilmu bukan pemberian dari guru, atau belajar tanpa guru maka gurunya adalah setan. jika kalian mengikuti apa yang mereka berikan nanti kalian akan hidup sebagai siluman, di alam jin sana, tidak di terima bumi tak di terima langit, dan di siksa sampai hari kiamat, setelah kiamat masuk neraka selama-lamanya, nah apa sepadan apa yang di dapatkan dengan bahaya kerugian di neraka selamanya? pikirkan.

Label: