Sabtu, 31 Januari 2015

Seorang Wali Abdal Meninggal

entah kenapa, malam itu dari jam 2 sampai pagi subuh, air mataku berderai terus, padahal aku tak memikirkan kesedihan, apa ini air mata bahagia atau sedih aku juga tak tau, seperti ada sesuatu yang membuatku menangis, dan menangis, air mataku tak bisa ku tahan untuk tak membanjir, tapi aku juga tak mengerti kenapa menangis.... sampai mengimami sholat subuh aku hampir2 tak bisa menahan untuk tak menangis, tetap menetes, biasanya aku akan bertahan untuk tak menangis, kecuali rosululloh saw memelukku biasanya itu yg paling aku tak tahan, dan air mata tumpah ruah, tapi ini juga tanpa rosululloh datang air mataku tetap tak bisa ku tahan, ada apa?

habis sholat subuh, ada rasa ingin mempersilahkan para auliya menemuiku lewat medium, maka ku persilahkan siapa yang akan menemui, lalu masuk salah satu.

" Assalamualaikum wr wb kyai." suaranya lembut menyapaku.
" waalaikum salam wr wb, siapa ini ?"
" saya syaikh muhyi pamijahan "
" ada apa gerayang ya syaikh, ?"
" maaf kyai, yang pertama saya menyampaikan semua salam dari semua auliya dan guru silsilah."
" waalaikum salam, semoga derajad keagungan tercurah pada semuanya"
" yang kedua... saya sendiri menemui kyai mewakili auliya yang lain, saya yang meminta meminta menemui kyai, karena saya rindu pada kyai, walau semua hadir di sini, tapi saya meminta saya yang menemui, karena kerinduan saya pada kyai tak tertahan, "
" sama ya syaikh, saya juga rindu pada semuanya, ingin segera berkumpul" tak tertahan air mataku berderai-derai.
" kami juga berterimakasih pada kyai, karena berkat kyai, kami bisa berkumpul selalu dengan rosululloh saw, ketika ada majlis dzikir berjamaah di sini, rosululloh selalu hadir, jadi kami bisa berkumpul, dan menjabat tangan mulia rosululloh, padahal sebelumnya kami tidak mungkin bertemu, tapi di sini , di majlis kyai kami selalu bisa melihat rosululloh saw, terimakasih kyai."
" sama-sama ya syaikh kehadiran para auliya dari segala penjuru bumi, juga menjadikan majlis saya berkah., saya juga berterimakasih, kalau boleh nanti kalau saya dzikir kemana saja, saya minta ini di sampaikan kepada auliya, yang lain, untuk menyertai saya, untuk hadir di mana saja saya dzikir."
" kami akan mengikuti dan senang sekali dengan undangan kyai, saya mewakili yang lain menyampaekan ke kyai, kami akan hadir di mana saja kyai mengadakan majlis dzikir."
" terimakasih sebelumnya"
" kami yang berterimakasih."
" yg ke tiga, hm.... berat menyampaikannya."
" ada apa sebenarnya?, silahkan ya syaikh, di sampaikan saja, jika ada kesalahan saya silahkan saya di tegur, atau ada nasehat untuk saya, saya silahkan di nasehati, saya manusia biasa yang daif, banyak salah dan dosa....akan sangat bahagia jika saya di ingatkan kesalahan saya, karena bisa saja saya tidak tau."
" bukan , bukan itu kyai..."
" lalu soal apa? sampaikan saja.."
" ini soal ada ulama' waliyulloh mesir yang meninggal, wali abdal."
" innalillahi wainnailaihi roji'uun, bahagianya yang di panggil kembali."
" kami para wali sudah mengadakan sidang , mencari pengganti wali abdal itu, tapi kami tidak menemukan."

( maaf cerita selanjutnya tidak boleh di ceritakan..........)

Label: ,

2 Komentar:

Pada 29 Juli 2016 pukul 07.37 , Blogger Unknown mengatakan...

Maaf sekali lg pak kyai sy cb meneruskan dialognya smg tdk salah,"kami menemukan penggantinya tak lain dan tak bukan adalah kyai sendiri",afwan pak kyai,fachruddin ,riau.

 
Pada 16 April 2018 pukul 02.37 , Blogger Ahli Pesugihan Islami mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda