Rabu, 21 Januari 2015

Kyai Nur dan malaikat di masa kanak kanak

“Diantara mereka ber – tajassud kepadaku di bumi, yang lainnya ber – tajassud di udara. Diantara mereka ber – tajassud di manapun aku berada, yang lainya ber – tajassud di langit. Mereka mengajarku dan akupun mengajarinya. Namun keberadaanku tidak sama. Aku tetap di dalam entitasku. Mereka tidak tetap dalam entitasnya. Mereka menjelmakan diri dalam berbagai bentuk. Seperti air yang masuk di dalam cangkir yang berwarna”. (Ibnu Arabi, Futuhat al-Makiyah, Juz 1 h 735).

untuk orang awam yang bukan orang di pilih oleh Allah Untuk berguru kepada para penghuni alam-alam tersebut, pe­ngenalan mendalam mengenai alam-alam itu perlu dilakukan. Selain mengenal berbagai alam, manusia sepatutnya nya mengenal dirinya sendiri dulu secara mendalam. Setelah mengenal alam-alam spiritual dan rahasia besar yang ada di dalam diri manusia, langkah berikutnya berupa mendekatkan diri kepada Allah.
Diperlukan mursyid* untuk membimbing kita dan seorang yang mulai memasuki pencarian spiritual menempuh jalan khusus, itulah yang disebut murid atau salik. (*Mursyid adalah guru spiritual yang mewakili Nabi Muhammad SAW, yang beliau itulah (Nabi SAW) yang mampu mengarahkan setiap manusia yang melakukan perjalanan spiritual sehingga tetap dalam jalan yang lurus yang diridloi Allah SWT).
Kemudian, para murid itu akan menjalani berbaga ritual (riyadhah) secara konsisteni sampai mereka menembus berbagai lapis alam dan menyingkap beragam hijab rahasia. Murid yang berhasil menembus batas dan menyingkap tabir disebut mukasyafah, yakni prestasi spiritual (*suatu maqom/tingkat awal) yang berhasil dicapai orang-orang yang terpilih oleh Allah.

sepengalamanku sendiri, sejak kecil saya itu sebelum lahir sudah ada malaikat yang menjagaku saat saya masih dalam kandungan, kok tau kan belum lahir ? ya taunya sekarang, malaikatnya saya panggil yang jaga waktu saya masih dalam kandungan, ada 9 malaikat yang di berikan rosululloh saw menjaga dan mengajariku, yang menjaga ada 17 yang mengajari ada 9, setelah saya mulai lahir, mereka mengajariku bergantian, saat aku kecil mereka yang 9 sering mengajakku ke alam langit, terbang mengenal alam langit, ya kalau di bumi, jasadku dalam keadaan mata terbeliak, tidak sadar sehingga mengkawatirkan orang tuaku, dan berusaha menyembuhkanku dengan memanggil banyak kyai, tapi semuanya sia-sia, aku tetap dengan mata terbeliak tak sadar, tapi bernafas biasa, sementara ruhku berjalan di alam langit,

mulai menginjak kelas dasar, gantian jika malaikat yang mengajariku pergi, maka gantian para auliya mengajariku bergantian, ada mbah dalhar watu congol, ada mbah mangli magelang, ada mbah hamid pasuruhan, sementara waktu kecil itu ya saya tidak tau nama nama mereka dan tak kenal mereka, cuma saat itu saya tidak boleh menceritakan pengalaman yang ku alami pada siapa saja, ketika remaja, nabi khaidir as datang mengajariku, sehingga saya bisa membaca kitab kuning tanpa belajar, sama saat itu saya tidak tau soal nabi khaidir itu siapa, dia hanya mengatakan kalau namanya khaidir, lalu meningkat banyak sekali orang silih berganti mengajariku, saya sudah tak sempat berfikir lagi siapa saja mereka, sampai sekarang.

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda