Tausiyah Kyai
Allah
Tabaroka Wata’ala berfirman, “Wahai anak Adam, harta benda adalah
milikKu dan engkau adalah hambaku. dan tidak ada harta bagi kamu kecuali
apa yang engkau makan dan tidak tersisa Atau apa yang engkau pakai
lalu engkau menjadikannya lusuh. Atau apa yang engkau sedekahkan maka
engkau menjadikannya abadi (mendapatkan pahala dari Allah SWT). Apabila
engkau simpan harta itu maka bagianmu adalah mendapat murka dari
Tuhanmu. Wahai anak Adam sesungguhnya engkau terdiri dari tiga bagian.
Yang sebagian untukKu, yang sebagian untukmu dan yang sebagian antara
Aku dan engkau. Adapun yang milikKu adalah ruh-mu, adapun yang sebagian
milikmu adalah amalmu, adapun yang sebagian antara Aku dan engkau adalah
do’a yang engkau panjatkan dan Aku yang mengabulkan. Wahai anak Adam,
apabila terjadi Umaro’ / pemimpin pemerintahan masuk neraka disebabkan
karena sering memaksa dan sombong terhadap makhlukKu, dan orang awam
karena sebab ma’siyat, dan ulama’ masuk neraka sebab Hasud / dengki,
dan orang fakir dengan lupa (kepadaKu) , dan pedagang dengan
berkhiyanah, dan ahli ibadah dengan riya’, dan orang kaya dengan
sombong dan menahan zakat, dan fuqoro’ dengan bohong, maka siapa lagi
yang akan mencari surga ?
Allah Tabaroka Wata’ala berfirman, “Wahai anak Adam, keluarkan kecintaan dunia dari hatimu maka sesungguhnya Aku tidak mengumpulkan kecintaan kepadaKu dengan kecintaan terhadap dunia ke dalam hati yang satu selamanya. Wahai anak Adam, luangkan waktu untuk mengingatKu (berdzikir kepadaKu) maka aku akan menyebut namamu (mengingatmu diantara para MalaikatKu. Wahai anak Adam sampai kapan engkau mengucapkan kalimat Allah Allah dan di dalam hatimu penuh kesibukan dan ciat-citamu kepada selain Allah, dan sungguh engkau telah takut kepada sesuatu selain Allah. Maka mintalah ampun kepada Allah janganlah terjerumus terus menerus (ke dalam dosa). Karena sesungguhnya istighfar disertai terus menerus berbuat dosa adalah taubatnya para pembohong. Dan sesungguhnya Tuhanmu sekali-kali tidak menganiaya terhadap hambanya.
Allah Azza Wajalla berfirman, “ajalmu menertawakanmu atas panjangnya angan-anganmu. dan Qadha /
takdirku menertawakanmu akan ketakutanmu. dan takdirKu menertawakanmu
atas usaha kerasmu. Dan pembagianKu menertawakanmu akan keserakahanmu .
Maka sedangkanlah apa yang kau cari dan berserahlah terhadap QadhaKu,
dan takdirKu, dan pembagianKu, karena sesungguhnya rizkumu telah
ditimbang dan di takar. Maka bersegeralah melakukan amal untuk
akhiratmu, dan ketahuilah sesungguhnya rizkimu di dunia tidak akan
dimakan oleh selainmu. Sesungguhnya Kami telah membagi diantara mereka
tentang penghidupan mereka di dunia. dan kami angkat sebagian dari
mereka atas yang lain beberapa derajat. Wahai anak Adam sesungguhnya
maut pasti akan datang kepadamu meskipun engkau membencinya. maka
bersabarlah terhadap hukum Tuhanmu karena sesungguhnya engkau akan
dibangkitkan. Dan bertasbihlah (sucikanlah nama Tuhanmu) dengan memuji
Tuhanmu ketika engkau bangun pagi. Dan dari sebagiian malam pujilah
Tuuhanmu, Wahaai anak Adam, engkau menghendaki dan Aku menghendaki. dan
tidak ada sesuatu yang wujud kecuali apa yang aku kehendaki. Wahai
sekalian manusia, barang siapa yang menginginkanKu sesunggguhnya ia
mengetahui siapa Aku. Dan baarang siapa yang mengetahui Aku maka pasti
ia menginginkanKu. Dan barang siapa yang menginginkanKu maka pasti ia
akan mencariKu. Dan barang siapa yang mencariKu pasti akan menemukanKu.
Dan barang siapa yang menemukanKu pasti ia akan mengingatKu dan tidak
melupakanKu. Dan barang siapa yang mengingatKu dan tidak melupakanKu,
maka Aku akan mengingatnya dan tidak melupakannya. . Wahai anak Adam
sesungguhnya engkau tidak dapat mengikhlaskan amalmu sebelum engkau
merasakan empat perkara. Mautu ahmar-mati merah, maautu abyadh-maati
putih, mautu ashfar-mati kuning, mautu aswad-mati hitam). Adapun mati
merah adalah beban hidupmu yang berat yang harus engkau jalani. Dan
mati putih adalah lamanya engkau mambisu atau diam. Adapun mati kuning
adalah lamanya engkau mengambil i’tibar atau pelajaran . Adapun mati
hitam adalah usahamu melawan hawa nafsu . Sesungguhnya orang-orang yang
tersesat dari jalan Allah maka bagi mereka adzab yang pedih sebab
mereka lupa akan hari perhitungan.
Allah Tabaroka Wata’ala berfirman, “Wahai anak Adam, keluarkan kecintaan dunia dari hatimu maka sesungguhnya Aku tidak mengumpulkan kecintaan kepadaKu dengan kecintaan terhadap dunia ke dalam hati yang satu selamanya. Wahai anak Adam, luangkan waktu untuk mengingatKu (berdzikir kepadaKu) maka aku akan menyebut namamu (mengingatmu diantara para MalaikatKu. Wahai anak Adam sampai kapan engkau mengucapkan kalimat Allah Allah dan di dalam hatimu penuh kesibukan dan ciat-citamu kepada selain Allah, dan sungguh engkau telah takut kepada sesuatu selain Allah. Maka mintalah ampun kepada Allah janganlah terjerumus terus menerus (ke dalam dosa). Karena sesungguhnya istighfar disertai terus menerus berbuat dosa adalah taubatnya para pembohong. Dan sesungguhnya Tuhanmu sekali-kali tidak menganiaya terhadap hambanya.
Allah Azza Wajalla berfirman, “ajalmu menertawakanmu atas panjangnya angan-anganmu. dan Qadha /
Label: tausiyah Kyai
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda