Senin, 05 Januari 2015

dikeroyok dukun santet

sebenarnya aku di santet itu ya tetap kena, namanya juga manusia biasa, cuma karena perlindungan Allah, aku tak papa, jika sakit juga mudah di sembuhkan, tapi kalau di santet terus-terusan, ya risih juga, di tusuk keris, di tusuk paku, jarum, rasanya di tusuk keris itu ya sama di tusuk itu, cuma biasanya kerinya nancep lalu keluar sendiri atau ku keluarkan , atau di tusuk paku, di siram air panas, kadang efeknya yang ada racunnya yang biasanya lama hilangnya jadi ada efek panas, atau gatal di dalam tubuh dari racun yang masih ada.
kayak tadi seharian di tusuk tusuk, ku biarkan saja tak ku perdulikan, di tusuk sini, sana, tapi kalau waktu sholat malah kadang jadi tak konsentrasi sholatnya, setelah isya, karena mau dzikir jadi ku tarik saja dukunnya, ingin ku tanya maunya apa.
ternyata ada 250 dukun, menyantetnya dengan berjamaah dalam satu padepokan, setelah ku ingatkan sebaiknya jangan di lakukan, malah mau melakukan terus, la orang kok ya di beri ingatan baik ndak mau, akhirnya ku beri hukuman semua ilmunya orang 250 itu ku ambil semua, dan orangnya ku jadikan idiot, sudah selesai,

lalu dzikir, pertengahan dzikir ee ada serangan lagi, insensitasnya makin tinggi, sampai dzikir ku tak konsentrasi, akhirnya dzikir dengan jamaah ku percepat, dan selesai, yang nyantet ku tarik.
" kamu itu siapa maunya apa?" tanyaku pada dukun.
" saya dendam."
" dendam kepada siapa ?"
" ya kepadamu."
" kok kepadaku?"
" ya itu saudaraku kamu jadikan idiot begitu, "
" itu kan salah dia menyerangku.."
" aku tak akan menyerangmu, kalau kamu tak menyerang kami."
" lah kan saudaramu yang menyerangku. bahkan mengeroyokku, jadi aku di serang walau aku itu tak punya apa-apa, kan juga wajib mempertahankan diri."
" tapi aku tak terima , saudaraku kamu jadian begitu, dia kan punya anak istri."
" memange saya tak punya anak istri, saya juga punya anak istri, saudaramu itu menyerangku, dia berani menyerangku tentu sudah berfikir kalau menyerang juga harus siap menerima akibatnya., di dunia ini semua itu ada akibatnya, dan siapa yang berbuat maka harus siap menanggung akibatnya."
" tapi aku tak terima dengan cara kamu seperti itu."
" ya kalau tak terima dan kamu menyerangku, kamu sanggup menerima akibatnya."
" akibat apa?"
" ya akibat menjadi seperti saudaramu itu atau lebih."
" lebih yang bagaimana?"
" bisa saja kamu mati kan ?"
" yang membuat mati itu Allah."
" nah kamu biacara Allah di depanku, sedang kamu menyantetku. coba pertahankan nyawamu.."
" iya."
" malaikat maut.... cabut semua nyawa dia dan rombongannya, jangan sisakan semua cabut dan bawa ke neraka."
maka si dukun mati semua dengan rombongannya.

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda