Rabu, 04 Maret 2015

Santet yang bertubi-tubi dalam safari dzikir

Mahkota Ruhani

BAGIAN 1
untuk mencatat cerita panjang ini, ku siapkan kopi dan rokok, agar aku mencatatnya dengan pelan, jariku yang lama tak ku pakai menulis serasa harus di lemaskan, agar tulisan ini mengalir dengan wajar, sekali waktu rokok mati apinya karena lupa menghisapnya, lama tak menulis cerita yang panjang, padahal sebenarnya jiwa seni yang ada pada diriku kadang bangkit lagi, dan rasa gatal jari ingin menuangkan dalam cerita yang enak di baca sering kali membuatku kadang lama tak bisa tidur, karena berbagai bayangan terlintas seperti barisan pawai drum band, dengan nada berganti-ganti dan satu barisan menunjukkan atraksi, cerita ini berdasar kisah nyata, bekalku, aku lebih baik menulis yang ku tau, daripada aku menulis hal yang tak ku mengerti, dan membuatku terpojok ketika orang mempertanyakan yang aku tak tau di dalam apa maksudnya.

kisah ini terjadi di balik layar, apa yang ku tulis berdasar kisah apa adanya, tidak percaya ya silahkan, percaya juga tak papa, karena dalam cerita ini siapa saja tak di tuntut untuk percaya, jika aku bukan menjadi diriku, menjadi orang luar dari diriku, mungkin aku juga akan memilih tak percaya, sebab cerita di dalamnya tidak umum, kalau di bahas juga aneh orang kok bercerita soal dirinya sendiri, ya mau bagaimana lagi, tak ada yang mau menulis kisahku selain diriku sendiri, sebenarnya aku juga ingin orang lain menulis kisahku, sehingga orang yang membaca tak cenderung menilaiku membangga-banggakan diri, seringnya orang menilai aku UJUB, bangga diri, padahal maksud hati ingin berbagi cerita, ya itu karena bukan orang lain yang menulis ceritaku, tapi aku sendiri yang menulis ceritaku.

wah kalau bahas ini itu, lama-lama tak jadi menulis, ku mulai saja. sebentar ku matikan rokok dulu, karena asapnya mengganggu pandanganku.

sebenarnya dari awal perjalanan safari, mungkin yang baca cerita ku soal serangan dukun santet sudah membaca dari waktu aku di daerah Bojonegoro sampai surabaya, dukun santet setiap daerah serangannya bertubi-tubi, sampai juga di daerah pati, di rumahnya mas Nurwito pati itu daerah terkenal banyak dukun dan paranormal, benar saja baru juga sampai sudah serangan santet berdatangan, seperti sambutan saja, terus terang sebenarnya aku di santet itu hal yang biasa ( ingat aku bukan mau menyombongkan diri ) logikanya karena sering kena santet jadi santet seperti sudah tak terasa. atau lebih tepatnya sudah tak ku rasakan, aku ndak mau perduli, kadang di tusuk keris rasanya ngilu saja, ada terasa barang yang menusuk di badan, rasanya ya ada barang yang masuk menusuk, cuma rasanya ya bagaimana ya kalau di gambarkan, ya rasanya terasa ada barang menusuk, dan bisa di rasakan itu apa, kalau keris berkelok-kelok ya rasanya masuk menusuk badan kayak di tusuk keris itu, ku rasakan rasanya keris masuk ke badan, cuma rasa sakitnya gak ada, ajaib memang, itu ku rasa juga kehendak Allah, Allah mengambil rasa sakit dari ketusuk secara gaib, jadi yang ku rasakan ketika di tusuk keris , tombak, pedang, kurasakan barangnya masuk ke badan, tapi rasa sakitnya ndak ada.

sebelum di pati, di daerah sidoharjo juga begitu, banyak serangan yang terjadi, kdang aku juga tak perdulikan kadang juga aku perdulikan dan kadang aku terpancing untuk melayani. kayak di sidoarjo, habis makan sudah di rumahnya mas Christ Bla sudah banyak serangan, akhirnya dukunnya ku tarik semua yang menyerang, ada 600an dukun kurang lebihnya, dan semua ku lucuti semua, ku ambil ilmunya semua, dan semua tak berdaya lalu dukunnya sukma dan ruhnya ku kembalikan pada tubuhnya, kalau di bicarakan kok aku bisa melucuti ilmunya dukun? bagaimana caranya? kalau di tanya seperti itu ya aku sendiri tak tau , karena semua ilmu yang ku miliki adalah anugerah Allah, tak satupun ilmu ku pelajari.

setelah ilmu dukun semua ku lucuti rupanya guru mereka datang tak terima, saat itu dengan raga sukma guru dari para dukun itu datang dan langsung masuk ke tubuh mas andre,dan tubuh mas andre di kuasai.

" siapa kamu sebenarnya ?" tanyanya padaku.
" la kamu sendiri siapa kok masuk ke orang ini ? aku balik bertanya.
" aku guru dari para dukun, sebenarnya aku masih bertapa di gunung lawu, tapi aku melihat para muridku di hajar dan semua di bikin tak berdaya, maka aku tak terima."
" tak terima lalu mau apa?"
" siapa yang membuat muridku pada tak berdaya.?"
" la kenapa sampean kesini ?"
" karena aku merasakan yang melucuti muridku asalnya kekauatan dari sini, jadi aku kesini."
" aku yang melucuti semua muridmu."
" memang salah apa muridku semua di lucuti ilmunya, mereka kan juga punya keluarga untuk di hidupi."
" mereka menyerangku, jadi kulucuti, jika mereka ku lucuti jika mereka punya keluarga kan sebaiknya di hidupi dari hal yang halal bukan di hidupi dari mencelakakan orang lain."
" pokoknya aku tak terima."
" ya kalau tak terima boleh adu ilmu denganku."
" sombong."
" sombong bagaimana, saya kan mengajak adu ilmu, sombongnya di mana ?"
" merasa punya kelebihan."
" aku tak punya kelebihan apa-apa, apa yang ku miliki adalah pemberian Allah."
" ah siapa Allah aku tak kenal."
" bagaimana ini mau ngobrol apa mau adu ilmu?"
" nanti dulu, aku mau tau alasanmu menyerang muridku"
" kan muridmu yang menyerangku."
" ini mau adu ilmu atau bagaimana, apa mau ngobrol, apa aku yang menyerang dulu."
" ya boleh silahkan."
" nah ini tahan seranganku."
" punya simpanan juga rupanya kamu."
ku serang mungkin dia tak kuat mas andre sadar dan si dukun keluar dengan sendirinya, walau sempat menahan seranganku.

akhirnya pulang dari mas chris, dan selama perjalanan kami lancar saja, walau banyak serangan di jalan, kalau serangan di jalan itu paling bahaya serangan sirep, jadi sopirngantuk sekali, sampai tak sadar kadang tertidur saat menyetir karena derasnya sirep yang datang, bahayanya kan mobil bisa keluar jalan dan terjadi kecelakaan.

sampai di pati juga serangan gencar sampai di rumah mas Nurwito pati, biasanya sedikit ada serangan jika tempatnya mau ku pakai dzikir jamaah, sedikit ada serangan saja, semua dukun daerah itu akan ku tarik semua dan ku bereskan semua ( ilmunya ku tarik habis, sehingga tak punya ilmu sama sekali.) tapi karena di daerah mas nurwito hanya sekedar mampir, maka ketika ada serangan malah ku suruh murid daerah itu memakai latihan karena memang tak ada rencana dzikir berjamaah di daerah itu. sebab malamnya harus sudah dzikir di daerah semarang di rumahnya mas agus.

satu dukun di yang menyerang di tarik masuk mediator, ternyata hanya dukun yang masih tetangga desanya mas nurwito dan ketika dia menyebutkan namanya mas nurwito juga tau namanya. ku tanya.
" apa maunya menyerang saya ?"
" ya mau menyerang saja." jawabnya.
" jawab yang bener, kalau gak jawab benar kamu mau ku potong habis kemaluanmu ?"
" ya ya... aku jawab benar jangan di potong habis kemaluanku, nanti bagaimana dengan istriku."
" makanya jawabnya yang benar, kamu apa tujuanmu menyerangku ?"
" karena ilmu kami kyai ambil "
" mana aku tak mengambil ilmumu."
" benar saya siap di potong habis burungku kalau saya bohong."
" bagaimana aku mengambil ilmu kalian la kenal kalian saja tidak."
" tadi kyai datang kesini ada cahaya-cahaya yang mengambil ilmu kami."
mungkin maksudnya malaikat, dan mungkin malaikat itu semua menetralisir daerah yang akan ku datangi dari segala ilmu jahat.
" begitu rupanya., kamu tau siapa aku ?"
" tau, kyai nur penguasa alam gaib."
" tau dari mana ?"
" ya dari jin yang jadi anak buah kami."
" wah itu jin pada dusta kalian percaya, aku bukan penguasa alam gaib, aku orang biasa, coba kamu lihat."
" ndak mau nanti mataku terbakar."
" terbakar apa?"
" terbakar cahaya yang dari tubuh kyai."
" benar tak mau melihatku, kalau melihatku kan tau, aku ini hanya anak muda biasa malah masih remaja ( heheheh berasa baru kemaren umur 17 tahun )"
" ah tidak, saya ndak melihat saja daripada celaka."
" kamu darimana asalnya?, ingat jawab dengan jujur kalau tidak burungmu yang di tubuhmu terpapas habis."
" iya- saya jujur, saya orang tetangga desa ini."
" namamu siapa ?"
" dia menyebutkan nama dan mas nurwito tau nama itu........, sebenarnya kami sudah sering menyerang ke rumah ini, tapi kok ya berat sekali, "
" lah apa sering menyerang juga rumah ini, lalu alasannya apa ?"
" ya panas, dari rumah ini ada hawa panasnya, jin kami pada kepanasan... makanya kami menyerang ke sini, tapi herannya kok selalu di kembalikan , mengembalikannya saja GPL "
" apa GPL ?"
" gak pakai lama."
" ada - ada saja, apa thoreqoh yang lain juga kalian merasa panas ?"
" ada itu thoreqoh di kudus, dekat terminal dan jembatan itu, atau milih kyai arwani, tapi tidak sepanas ini rasanya, dan mereka kalau kami serang diam saja, sama sekali tak membalas, la ini baru di serang, serangan kami langsung membalik, dan langsung menghantam kami, la kami kirim satu kembalinya seribu, wah bikin kuwalahan, makin kami srang makin kami kuwalahen, aneh sekali."
" ada berapa dukun daerah sini "
" banyak sekali ada 700an, "
" itu semua PATI ? "
" ya kalau semua pati aku sendiri tak tau, terlalu banyak gak bisa di hitung, pati itu kan tempatnya dukun."
" yang 700 itu daerah mana ?"
" ya hanya groupku saja."
" oooo, ku cabut ilmumu ya ?"
" wah kalau di cabut ilmuku kami lalu makan apa ?"
" la makan nasi lah, apa selama ini tak makan nasi ?"
" ya makan tetap nasi, tapi kami kan jadi tak punya kerjaan."
" kan kerja yang lain bisa."
" kalau kerja yang lain kelamaan, kalau dukun kan bisa bikin tarip mahal, sekali nyelakai orang kan dapat 20 juta."
" ya jual es lilin kan bisa di jual 20 juta 1 es."
" mana ada yang mau beli, es lilin seharga 20 juta."
" ya gak ada beli jugandak papa kan kalian bisa makan sendiri, es seharga 20 juta, wah bangga itu bisa makan es seharga 20 juta."
" wah baru kali ini bicara sama kyai, ternyata bisa melucu, padahal kata teman-teman kyai itu galak, apalagi muridnya yang tua bernama pak herman itu raja tega."
" raja tega bagaimana ?"
" masak teman-temanku di bikin tua umurnya, itu kan tega sekali, mereka jadi lemes, ngumpulin istri saja burungnya jadi gak bisa bangkit kayak orang tua.., prihatin lah kalau kayak begitu."
" nah kamu apa mau di bikin tua atau di cabut ilmumu ?"
" ya di cabut ilmu saya saja, asal saya tidak di bunuh, nanti kerja di sawah saja."
" nah begitu lebih bagus, kalau ingin ilmu datang saja kesini ke rumah mas nur wito...bialng mas nurwito saya ini dukun yang di cabut ilmunya, saya minta di beri amalan."
" yah malu lah kyai, sekarang saja di kasih ilmu, jadi ndak usah kesini."
" memangnya kenapa kalau kesini ?"
" la malu lah kyai, nanti malah pada ngetawain saya."
" gak lah , ketawa kan wajar, yang penting tidak bermusuhan."
" ya juga sih...tapi malu juga.."
" ya usah terserah, sekarang ku cabut ilmumu."
ilmunya ku cabut semua....................
" lemes jadinya .." katanya.
" ya daripada ku bikin tua, lemes nanti kan bisa jamu.."
" jamu apa, kalau uang saja tak punya."
" ya kerjalah. coba kamu rasakan, bagaimana jika aku melawan semua dukun pati semua bersatu, siapa yang menang."
" kalau ku rasakan, kyai itu bukan manusia."
" bukan manusia bagaimana ?"
" ya manusia mana ada yang bercahaya seperti malaikat seperti itu."
" memangnya belum pernah melihat orang yang bercahaya.?"
" ada sih, tapi tidak seterang ini, di lihat jempol kakinya saja saya tak sanggup, bagaimana rupa wajahnya ya, wah gak bisa membayangkan saya, mata saya ku arahkan ke jempol kaki saja sudah tak sanggup, ada cahaya yang menyambar, kok ada ya manusia seperti ini ?"
" nyatanya ada,"
" sudahlah kyai saya di pulangkan saja."
" kenapa tak pulang sendiri ?"
" tadi saja masih punya ilmu saya ndak bisa keluar dari tubuh ini, apalagi sekarang ndak punya ilmu."
" ya sudah saya pulangkan."
akhirnya ku kembalikan dukun ke tubuhnya sendiri....................... bersambung ke bagian 2
 

Mahkota Ruhani

Bag 2

ingat cerita yang memakai dialog itu ku tulis bukan dari pendapatku, lawan dialogku, itu ku tulis pendapat mereka, soal benar tidaknya, ini kan cerita, jadi bukan mau di ambil kebenaran isi dialog, seperti kita bercerita tanya jalan sama orang , arah jakarta kemana ?" lalu lawan dialog jawab "arahnya ke timur"
dalam cerita si penulis harus menulis juga , jawaban isi dialog " arahnya ke timur" walau arah ke timur itu arah yang salah, yang di tunjukkan oleh jawaban orang yang di tanya.
sebenarnya hal ini juga ndak usah di jelaskan, kalau kita sering baca cerita dan ada dialog di dalamnya, bukan berarti dialog di dalamnya benar semua, misal ada perampok perampok mengatakan " keluarkan semua uangmu, kalau tidak akan ku habisi nyawamu !"
jika dialognya begitu maka harus di tulis begitu, bukannya di tulis " sholatlah yang rajin, nanti kamu akan mendapat pahala di sisi Allah" kata perampok.
kalau cerita seperti itu ya cerita tidak ada, kalau cerita dialog itu ya tetap isi dialognya di tulis apa adanya, baru cerita itu benar, soal isi doalog itu ya namanya dialog atau kata orang yang kita ajak bicara , isinya bisa apa saja, dan isi dialog itu tak semua suatu kebenaran.
( maaf ini ku jelaskan, agar yang membaca tak salah persepsi, dan salah sangka karena membaca dialog di dalam cerita, karena ada juga orang yang jarang baca novel atau cerita lepas, yang kemudian tanggapannya lain ketika membaca cerita yang ku tulis.)

setelah makan di rumah mas Nurwito kami melanjutkan ke semarang ke rumahnya mas Aguse Nafa , perjalanan sampai semarang jam 8 malam baru sampai, padahal acara di mulai jam setengah sembilan, dan terpaksa acara setelah sholat isya langsung di mulai, biasanya kalau di tempat sebelumnya, di bersihkan dulu dukun sekitar biar tak mengganggu, karena ndak ada waktu membersihkan jadinya pas dzikir serangan bertubi-tubi, sebenarnya kalau sebelumnya di bersihkan juga tdk akan ada efek berbahaya jika dzikir di manapun, kalau bagiku sih tdk begitu berbahaya, tapi bagi orang lain apalagi yang ketempatan tidak ada benteng pertahanannya bisa berbahaya karena serangan dukun santet.

selama aku memmpin dzikir, serangan bertubi-tubi, dari tusukan pedang, tombak, batu panas di bakar di masukkan tubuh, masak waktu dzikir mau nolak serangan jelas nanti gak konsen, aku tetap konsentrasi, kadang ada juga yang di serang rasanya ada yng sakit juga, biasanya misal di tancap keris, dan kerisnya ada racunnya, nah itu biasanya sampai otot ikut kejang, panas, karena racun yang menyebar ke bagian badan, ( kalau tak percaya , coba doa : ya Allah saya minta serangan yang di tujukan kepada kyai nur, arahkan ke tubuhku ) nanti akan merasakan, apa yang ku ceritakan itu bohongan apa tidak, ya sekedar ngasih tau saja, kalau tidak punya pertahanan tubuh ya sebaiknya jangan. karena bisa merenggut nyawa. tapi kalau mau mencoba benar tidak apa yang ku ceritakan silahkan saja di coba, nanti datang ke majlsku ku obati. yang penting kan akhirnya tau OH IYA TERNYATA BENAR.

serangan yang lumayan kerasa itu sirep, saya yang memimpin dzikir sampai ketiduran, perasaan sih ketidurannya cuma 1 menitan, ee ternyata sampai setengah jam lebih, heranku kok ya gak ada yang membangunkan malah di biarkan , sampai jamaah yang dari sekitar rumah mas agus mau pada pulang, waktu di rumah mas agus tak di bersihkan dukunnya jadinya ketika saya pulang, mas agus sampai muntah darah, ya jadi pengalaman saja, nantinya kalau datang di daerah tertentu memang sebaiknya antisipasi di bersihkan dulu dukun di daerah itu, sehingga tidak membahayakan. maaf untuk para dukun santet terpaksa saya lakukan ini, agar tidak membahayakan jamaah, jika mereka tidak menyerang sebenarnya saya juga tak akan mengapa-apakan mereka, tapi itulah mereka menyerang. kalau di pikir-pikir dari ulah dukun santet itu ada juga manfaatnya, jadinya orang akan mencari kesembuhan karena kena santet, dan kalau ke tempatku kan bisa di ajak masuk thoreqoh dengan sendirinya dukun itu secara tak langsung ikut menyebarkan thoreqoh.

sampai pulang, dan acara mau ke perjalanan ke arah barat, pertama yang di tuju ziarah ke cirebon, gak tau karena mau di datangi, aura saya sudah sampai cirebon atau bagaimana, di majlis dukun dari cirebon sudah menggempurku siang malam, ku biarkan kok ya yang serang daerah fital, daerah telinga, telingaku di isi batu yang membara, sehingga sampai telinga berdarah, dan sebelah kiri tak bisa mendengar apa-apa, tak cuma batu tapi juga anak panah , dan tombak, lama-lama ku biarkan sakit juga, sebenarnya aku mau bersabar, tapi kalau nanti sampai tak bisa mendengar sama sekali kan bisa berabe, itu saja bacaan al-qur'anku sendiri aku sudah tak mendengar, hanya telinga kiri sih yang berdarah, tapi pendengaran jadi mono, mulai keluar darah dan nanah, wah kalau di biarkan kayaknya berbahaya maka ku tarik dukunnya.

" dari mana kalian ?" tanyaku sudah tak sabar karena telinga panas dan seperti di tusuk. panasnya sudah menjalar ke lengan dan dada, berarti racunnya sudah kemana-mana.
" apa perlumu tau?" katanya sinis, la sudah menyerang di tanya malah jawabannya gak mengenakan.
" baik ini ku kembalikan serangan kalian."
dia langsung kesakitan guling-guling, menjerit-jerit.
" ku tanya lagi dari mana kalian? jika tidak ku tambahi kekutannya kiriman kalian."
" ya ya dari cirebon."
" lalu apa maksudnya menyerangku?"
" kami tak mau kamu datang ke daerah kami "
" lhoh dari mana kalian tau aku akan datang ke cirebon?"
" auranya sudah sampai kesana, "
" wah aneh juga, bagaimana sinyalnya,"
" ada cahaya yang mendatangi daerah kami, dan itu sumbernya darimu."
" ooo begitu, kalau begitu ya sekalian, ada berapa dukun di daerah cirebon biar ku tarik semua."
" banyak."
" banyak berapa ?"
" ada 800 ribuan."
" ya sudah ku tarik semua."
maka ku tarik semua dukun dari cirebon.
" nah sekarang semua sudah kumpul di sini, kalau mau adu ilmu sekarang saja, tak usah nanti."
" tidak."
" kan sekalian jelas, daripada nanti-nanti."
" kami akan menyerang dari belakang, jangan harap bisa datang ke daerah kami."
" ya sudah kalau begitu, di ajak baik-baik malah gak mau."
" apa yang akan kamu lakukan?"
" ku cabut semua ilmu kalian."
" heheheh apa kamu sanggup mencabut ?"
" nah itu pertahankan ilmunya masing-masing."
800 ribu orang berkutat mempertahan ilmunya masing-masing, tapi semua di cabut oleh malaikat dan di bawa ke atas. dan semua tak berdaya.
" bagaimana ?"
" ya ya... kami menyerah."
" sudah ku kembalikan ke tubuh kalian"
lalu semua ku kembalikan ke tubuhnya masing-masing.
al-hamdulillah setidaknya ketika kami ke cirebon sama sekali tak ada gangguan apa-apa.
tapi ketika kami serombongan ke cirebon, kami mampir di tegal, dan di tegal di salah satu muridku, rupanya keluarga muridku mendapat banyak serangan, sampai semua sakit dan semua di benci oleh semua tetangga sekitar.
sampai di rumah muridku aku langsung membereskan masalah dukun di tegal, cuma ku bereskan seperlunya saja, perjalanan di cirebon lancar, sampai ke kuningan, di kuningan begitu juga, banyak serangan di tujukan padaku, karena tidak mau ada masalah, maka segera ku bereskan dukun yang di kuningan, juga waktu ke majalengka serangan juga terjadi, tapi sebab pengalaman sebelumnya maka ku tarik dukun seluruh majalengka dan ku cabut semua ilmunya, dan alhamdulillah perjalanan lancar tak kurang suatu apa.

dari pengalaman itu kami akhirnya berinisiatif melakukan tindakan dahulu sebelum terjadi hal yang tak di inginkan, jika aku merasakan serangan sedikit saja serangan maka akan ku tuntaskan semua dukun daerah yang menyerang itu. berbekal pengalaman itu akhirnya perjalanan dari satu daerah ke daerah yang lain berjalan tanpa banyak masalah di belakang. cuma karena serangan di awal ke telingaku, jadi terluka, jadi telinga bagian kiriku tak bisa mendengar lagi. tapi aku yakin pertolongan Allah, insa Allah Allah akan mengembalikan pendengaranku, entah kapan. tapi aku yakin, sampai di jakarta, depok, tangerang, banten, aku hanya mendengar dengan satu telinga.

sampai di daerah bekasi, serangan dukun dari dalam tanah, ada jin yang di perintah menyerang dari dalam tanah, ku tangkap dan ku masukkan mediator, dia ampun-ampun dan hanya menjalankan perintah dari dukun, lalu dukun daerah bekasi ku tarik semua dan ku tarik ilmunya, lalu dukun dari jakarta gantian menyerang, dari jakarta ketika sampai di rumah Mas Ahmad kembali para dukun menyerangku, ku tarik semua.
" Assalamualaikum wr wb." ucap si dukun mewakili dukun yang lain.
" waalaikum salam, kamu siapa, apa kamu dukun ?"
" saya.... bukan dukun "
" kok bisa ikut ke tarik ?"
" saya pengamal ilmu hikmah."
" tapi di pakai menyerang dan menyakiti orang?"
" tidak juga, "
" yang benar, jangan bohong, kalau bohong kamu mau di potong putus kemaluanmu , kujang kembar, sana datangi tubuh orang ini, dan potong putus kemaluannya sampai ludes, kalau dia bohong."
" ya ya.... saya hanya memakai menyerang kepada orang kalau saya ada yang pesan, maklum di jakarta sulit cari makan."
" kalau saya pesan boleh."
" bayar tapi."
" ya saya bayar. berapa bayarnya ?"
" ya tergantung apa pesannya?"
" kalau membunuh orang ?"
" itu mahal"
" berapa?"
" 100an juta."
" boleh."
" benar ini ?"
" ya benarlah."
" ah tidak jadi."
" kok tak jadi ?"
" ya tak mungkin."
" gak mungkin bagaimana ?"
" tak mungkin kyai mau membunuh orang ?"
" ya yang penting kan saya pesan. mau gak?"
" boleh-boleh... siapa yang mau di bunuh ?"
" ya kamu sendiri "
" ah, ya gak mau saya di bayar 100 trilyun kalau membunuh diri saya sendiri ya gak mau lah."
" nah kok begitu, saya kan mau bayar."
" ah tidaklah, saya di pulangkan saja."
" eh di dalam itu ada berapa dukun yang tertarik masuk ke raga ini ?"
" ada 1800an lebih."
" kmu itu dukun apa apa?"
" saya kyai sebenarnya"
" kok kyai?"
" ya di kenal masyarakat saya kyai, la wong saya ini ngimami di masjid, tapi kyai kalau ndak bekerja seperti ini di jakarta, uang susah."
" tapi itu kan mencelakakan orang lain. katanya kamu kyai kok berbuat seperti itu?"
" ya kyai itu sebagai kedok saja lah kyai, masak gak ngerti. kita kan sama"
" sama bagaimana ?"
" sama kyainya."
" tapi aku kan gak mencelakakan orang lain. ya beda lah, main di samakan saja. coba kamu lihat padaku"
" ah ndak ndak berani, kami tau siapa kyai, saya sebenarnya tau kami para dukun tau kalau kyai akan ke jakarta, tapi sebenarnya saya juga tak akan menyerang kyai, karena kalau menyerang kyai itu sama saja membuat lubang kuburnya sendiri, tadi yang menyerang kyai hanya anak yang tak tau baru belajar santet, malah menyerang tak melihat siapa yang di serang, sekarang kami semua malah mendapatkan imbasnya."
" ya salahkan itu dukun yang baru belajar."
" saya jangan di apa-apakan ya kyai."
" saya tak akan mengapa-apakan."
" saya juga sering membantu orang kyai, misal memberi penglarisan dagang, membantu orang agar naik jabatan, membatu orang agar memperoleh jabatan, bukannya itu juga baik, jadi bukan cuma mencelakai, saya juga ikut andil pemilihan presiden, jadi ilmu kami jangan di ambil ya kyai."
" aku tak akan mengambil ilmu kalian."
" terimakasih kyai, kyai ternyata baik."
" he itu ilmunya di ambil" perintahku pada muridku.
dan segera di laksanakan.
" waduuuh kyai... kok sama saja di ambil."
" kan bukan saya yang mengambil."
" ya sudahlah, nasib yang penting kami tidak di bunuh."
" ingat jangan mendendam, kalau mendendam nanti kalian malah akan celaka sendiri."
" mendendam bagaimana la kami sudah tak punya ilmu sama sekali."
" ya sudah ku kembalikan kalian ke tubuh kalian masing-masing."
sewaktu di serpong tangerang, serangan lumayan dasyat, malah dukunnya berani mengadu ilmu dan memanggil semua kakek buyutnya, dan terpaksa bukan hanya ku cabut ilmunya tapi ku beri pelajaran lebih,

setelah dari serpong, tangerang, di rumah pak Herman Mbeling pasar kemis, serangan makin gencar, saya juga mengambil langkah dahulu, serasa beberapa serangan di badan, langsung ku tarik semua dukun daerah tangerang. tapi rupanya serangan sudah kedahuluan masuk lebih banyak ke tubuhku, telingaku makin parah saja, juga perutku sudah kena racun, sehingga harus setiap setengah jam buang air besar, karena kena racun, badan lemes, sementara yang menyerang ada 200an ribu dukun, ku tarik semua, dan satu mewakili bicara.

" dari mana kalian?" tanyaku
" kami dari seluruh tangerang." jawab dukun yang mewakili.
" aku heran kenapa kalian semua selalu tau aku itu di mana ?"
" itu dari pancaran cahaya kyai."
" maksudnya bagaimana ?"
" kami para dukun itu kan tau keilmuan seseorang, karena setiap orang berilmu itu akan memancarkan cahaya, kalau kami para dukun itu memancarkan cahaya ke atas berwarna merah, dan kalau kyai itu memancarkan cahaya putih, dan dari cahaya putih itu kami tau kyai, makanya kemanapun kyai pergi kami tau kalau kyai di mana "
" ooo begitu rupanya?"
" ya "
" lalu selain aku sendiri, siapa yang bercahaya putih ke atas."
" sekarang ini yang paling tinggi adalah kyai, dan saya sendiri tak bisa melihat sejauh mana tingginya, yang lain hanya biasa saja cahayanya."
" tapi aku ndak merasa punya ilmu."
" la bisa narik semua dukun begini kok ndak punya ilmu, saya saja tak berani melihat kyai."
" ya tapi aku ini ndak punya ilmu apa-apa."
" biasa orang ilmunya tinggi merendah."
" apa ndak coba melawanku sekarang."
" ndak."
" kenapa ?"
" jumlah kami dukun seluruh indonesia bersatu juga akan kalah jumlah dengan pasukan yang ada di tubuh kyai, ya sudah pasti kami kalah. kami kan mengukur juga siapa yang di lawan."
" lakok masih mengirim santet padaku, kalau tau begitu."
" ya kalau santet kan beda, kami main belakang, siapa tau kami tak ketahuan, ee kok tetap saja kami ketahuan, ada cahaya yang menyambar kami membawa kami kesini, dan kami tak berdaya sama sekali. ya sudah mau bagaimana lagi, la wong sudah ketahuan."
" sekarang ini apa tak mencoba adu ilmu ?"
" ah ndak, kami di dalam sudah rembukan, kami tak akan melawan, agar kami tak lebih celaka lagi, setidaknya kyai tak marah."
" lalu bagaimana?"
" terserah saja kami mau di apakan"
" benar?"
" ya kami tau kami kalah, melawan juga akan malah celaka, makanya kami pasrah saja."
" ku cabut ilmu kalian semua."
" silahkan saja, tapi kalau boleh di sisakan sendikit,"
" kalau mau ilmu, ini datang saja ke rumahnya pak herman, minta amalan."
" ah tidak, amalannya terlalu berat."
" la kamu mengamalkan imu yang kamu miliki itu sudah berapa tahun?"
" kami menjalankan lelaku ada 30 tahun."
" lelakunya apa ?"
" ya bertapa"
" ndak makan?"
" tidak."
" nah itu kuat, samalah mengamalkan ilmu dariku juga puasa."
" tapi berat, kami tak kuat "
" ya sudah kalau begitu, kalau mau nanti ku beri ilmu jadi bukan jadi tukang santet, tapi jadi tukang mengobati, kan sama saja, akan kedatangan pasien, di samping dapat pahala menolong orang kan juga dapat uang."
" ya... terimakasih kyai tak membunuh kami."
" memangnya saya pembunuh?"
" sudah banyak kami dengar teman kami banyak yang mati di tangan kyai."
" ya itu karena mereka di ajak baik-baik ndak mau, saya kan juga bisa keras...lembut juga bisa."
lalu ku cabut semua ilmu mereka..................dan ku kembalikan ke tubuhnya.

karena badan ngedrop, dan membiarkan serangan santet masuk sehingga dari banten langsung ku lanjutkan pulang. telinga sudah kedua-duanya tak bisa mendengar, setiap sebentar-sebentar harus berhenti di pom bensin, dan gigi juga di tancapi apa, sakit sekali. sampai di rumah, segera ku tarik dukun yang menyerang, rupanya ada 2 juta 300an dukun yang menyerang dari sumatra , banten, dan kalimantan.
semuanya ku lucuti ilmunya, dan perlahan tapi pasti akhirnya sakit di gigi menghilang setelah di obati antalgin, kencing juga sempat merah darah, tapi segera sembuh, dan alhamdulillah setelah telinga keluar nanahnya banyak akhirnya sembuh, dan perjuangan masih berlanjut.

Label:

11 Komentar:

Pada 29 Juni 2016 pukul 18.39 , Blogger Unknown mengatakan...

Asslamualaikum....
saya hanya sebagai perantara untuk menyampaikan tentang pesugihan tanpa tumbal, bisa menyelesaikan permasalahan hidup halal dunia aherat.
Permasalahan akan tuntas dengan ilmu goip yang kasat mata.
Ritual adalah jalannya ilmu goip menuju kesuksesan
PENARIKAN DANA GHOIB 1 HARI CAIR
Tingkat 1 = Untuk Hasil 500 Juta
Tingkat 2 = Untuk Hasil 1 Milyar
Tingkat 3 = Untuk Hasil 2 Milyar
Tingkat 4 = Untuk Hasil 3 Milyar
insyallah akan sukses jika anda mau mengambil keputusan untuk mengikuti pesugihan ini. ingat bahwa kita yang menjalakan tapi allah yang akan menentukan hasilnya.
JIKA TEMAN TEMAN BERMINAT, YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH AKAN BERHASIL, SAYA SENDIRI SUDAH BUKTIKAN ALHAMDULILLAH BERHASIL. JIKA ANDA BERMINAT SILAHKAN HUBUNGI KH.Mustamid Abbas DI 082311002203 situsnya https://dana-hiba88.blogspot.co.id/

 
Pada 6 Agustus 2016 pukul 13.38 , Blogger Unknown mengatakan...

Makanya ketipu bodoh sih..dana gaib.kuncenya aja belangsak miskin..klou bisa dana gaib..mestinya s kuncennya/dukunnya yg kaya raya..hehe..

 
Pada 5 Februari 2017 pukul 05.50 , Blogger beben mengatakan...

Bohong semua cerita sampeyan,,, dosa sampeyan lah yang akan menyiksa sampeyan, bukan sihir. Sihir itu tidak ada daya upayanya. Manusia itu lebih Setan daripada setan jin itu sendiri. Baca QR surat As Suraa ayat 30...pahami. Coba sampeyan suruh miliyaran dukun dan jin menyantet saya, klu saya kena, maka saya akan ber Tuhan pada sampeyan.... Menyesatkan orang banyak sampeyan.

 
Pada 18 Februari 2017 pukul 18.54 , Blogger Unknown mengatakan...

Assalamualaikum wrb, saya mohon maaf jika postingan ini menyinggung perasaan anda semua tapi saya lillahi ta’ala hanya mau menceritakan pengalaman pribadi saya yang mengubah kehidupan saya menjadi sukses. Perkenalkan terlebih dahulu saya Suci Andini tinggal di Riau,dulu saya berprofesi sebagai penjahit namun himpitan ekonomi yakni hutang piutang dalam membangun usaha saya kian semakin besar tapi saya tidak menyerah dengan keadaan saya tetap ikhtiar, pada suatu hari saya membuka buka internet tidak sengaja saya melihat postingan seseorang yang sama seperti keadaan saya tapi beliau sudah berhasil,beliau dibantu oleh Kyai H. Sakti Mangunkarso tanpa pikir panjang saya menghubungi beliau, saya diberikan pencerahaan dan solusi, pada awalnya saya ragu ragu tapi saya coba memberanikan diri mengikuti saran beliau,alhamdulillah berjalan lancar dan sekarang saya punya beberapa mini market dan penginapan didaerah Riau,terimah kasih saya ucapkan pada Kyai H. Sakti Mangunkarso sebab berkat beliau saya bisa seperti ini,mungkin banyak orang yang menyebut saya mengada-ada tapi saya buktikan sendiri,khusus yang serius mau bantuan silahkan hub beliau Kyai Sakti Mangunkarso beliau orangnya ramah ini nomor beliau 0852 1117 4125 ini pengalaman pribadi saya percaya atau tidak semua tergantung pembaca demi Allah ini nyata sekian dan terima kasih ,Assalamualaikum Wrb....allahuakbar....allahuakbar....allahuakbar.

 
Pada 26 Agustus 2017 pukul 08.46 , Blogger Unknown mengatakan...

Cerita silit ayam

 
Pada 11 Mei 2018 pukul 00.29 , Blogger fajar dari timur mengatakan...

la..dalah..komennya kok banyak iklan..
kesyirikan..
sadarlah menyekutukan tuhan..adalah perbuatan bodoh..
termasuk yg iklan berbau mistis/dana ghaib..

kalo kalian bisa kenapa tidak dilakukan sendiri anda bisa jadi milyader atau triliyuner..
yang jual tersesat...yg beli disesatin
padahal semua itu tipu muslihat setan..agar jadi penhikutnya.
mana ada uang kita di alam ghaib..
mereka tidak membutuhkan uang ,,bagi golongan setan yg dibutuhkan menyan,kembang dan minyak dari persembahan sesaji kalian.
nyatanya dana milyaran di Bank/ Atm tidak pernah hilang secara ghaib.



 
Pada 11 Mei 2018 pukul 21.23 , Blogger fajar dari timur mengatakan...

kalo ada manusia bisa menggandakan/memindahkan uang atau emas...berubalah tatanan dunia ini..
manusia tidak perlu mencari ilmu pengetahuan,cukup cari ilmu klenik!
berikut ritualnya.
dunia tidak akan berkembang,teknologi tidak akan maju seperti sekarang ini,manusia malas untuk bekerja keras guna meningkatkan hidup yg serba kecukupan,cukup berbekal ilmu menggandakan uang,atau pusaka pesugihan hidup dg mudah.
dimana-mana tidak ada yg ada hanya kerugian yng nyata.
sudah banyak contoh..salah satunya penipu berkedok spiritual..kanjeng dimas,uang hilang menyesal tidak berguna,karna kebodohan kita sendiri.

 
Pada 9 Juli 2018 pukul 05.31 , Blogger jamilluddin ariga mengatakan...

Apa benar itu ceritanya.... bisa mencabut ilmu santet...

 
Pada 12 Juli 2019 pukul 19.14 , Anonymous Anonim mengatakan...

Ceritanya benarlah Kyai yg di Maksut di cerita kan Seorang Guru besar Murid. Yg Mau belajar Thoriqoh Kyai bisa kontak whatsapp 081240215027

 
Pada 12 Juli 2019 pukul 19.16 , Anonymous Anonim mengatakan...

Ceritanya benarlah Kyai yg di Maksut di cerita kan Seorang Guru besar Mursyid. Yg Mau belajar Thoriqoh Kyai bisa kontak whatsapp 081240215027

 
Pada 3 September 2019 pukul 19.37 , Blogger BERGUNA BAGI SEMUA UMAT MANUSIA mengatakan...

Subhanauloh

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda